Pemkot PGA

Mengenal 5 Rumpun Suku Dayak di Pulau Kalimantan yang Belum Banyak Diketahui Orang!

Mengenal 5 Rumpun Suku Dayak di Pulau Kalimantan yang Belum Banyak Diketahui Orang!

suku dayak-net-kolase

Ciri khas Dayak Apo Kayan meliputi telinga yang panjang serta tato di seluruh tubuh yang menunjukkan status sosial di kalangan mereka.

BACA JUGA:Kuliner Dayak Ngaju: 8 Makanan Tradisional yang Wajib Dicoba di Kalimantan Tengah

Pakaian tradisional Dayak Apo Kayan umumnya didominasi oleh warna hitam, putih, dan kuning, serta sering dihiasi dengan manik-manik dan bulu burung enggang.

Alat musik yang paling terkenal dari kelompok Dayak Apo Kayan adalah Kecapi tradisional atau Sape' (dalam Bahasa Kayan) atau Sampe' (dalam Bahasa Kenyah).

Kecapi ini berbeda dari karungut dan berfungsi sebagai alat musik melodi yang berukuran lebih besar. Selain itu, terdapat juga Gong, Sluding atau klentangan, Kadire atau keledik (alat musik tiup), dan Antoneng.

BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Dayak Bahau: Warisan Leluhur dari Hulu Sungai Mahakam!

3. Dayak Iban/Laut

Dayak Iban, yang juga dikenal sebagai Dayak Laut, adalah kelompok Dayak yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan. Suku Dayak Iban menyebar di daerah utara Kalimantan Barat, Sabah, Brunei, dan sebagian besar berada di Sarawak.

Dari segi bahasa, Dayak Iban mirip dengan bahasa Melayu. Beberapa sub-suku dari Dayak Iban meliputi Mualang, Seberuang, Melanau, dan lain-lain.

Ciri khas Dayak Iban adalah kebiasaan menjamu tamu dengan tuak (minuman beralkohol dari beras) serta adanya tato di seluruh tubuh.

BACA JUGA:Menjelajahi Rasa Khas Kuliner Khas Dayak, Wajib Kalian Cobain!

Tato tersebut melambangkan pengalaman hidup individu, semakin banyak tato yang dimiliki berarti orang tersebut telah melalui banyak pengalaman dan menjelajahi berbagai tempat.

Motif tato yang umum digunakan adalah motif bunga terong yang terletak di bagian atas dada kiri dan kanan.

Yang membedakan suku Dayak Iban dari sub-suku Dayak lainnya adalah bahwa busana tradisional perempuan Iban dilengkapi dengan aksesori kepala berbahan logam.

Selain itu, mereka memiliki kain tenun dengan pola yang sangat unik, serta dihiasi dengan bulu burung enggang dan ruai di bagian kepala. Musik tradisional mereka biasanya ditandai dengan instrumen seperti Gendang, kollatung, dan Gong.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait