Sejarah Danau Labuan Cermin: Keindahan Dua Rasa di Kalimantan Timur!

Penemuan oleh Wisatawan dan Peneliti

BACA JUGA:Sejarah Tari Zapin: Warisan Budaya Melayu yang Mengakar dalam Tradisi dan Religi!

Nama Danau Labuan Cermin mulai dikenal luas ketika beberapa peneliti dan pecinta alam berkunjung ke wilayah Berau pada awal tahun 2000-an.

Mereka dikejutkan oleh keunikan fenomena danau yang memiliki dua lapisan air yang tidak tercampur meski berada dalam satu wadah.

Hal ini kemudian menjadi perhatian komunitas ilmiah, karena fenomena ini sangat jarang ditemukan di dunia.

Fenomena tersebut disebut sebagai stratifikasi air, yaitu kondisi di mana air laut (asin) dan air tawar tidak bercampur karena perbedaan massa jenis.

Biasanya lapisan bawah yang asin berasal dari infiltrasi air laut melalui pori-pori tanah, sementara air tawar di permukaan berasal dari aliran sungai bawah tanah atau hujan.

BACA JUGA:Monumen Kresek Madiun: Saksi Bisu Tragedi Kelam 1948 di Tanah Jawa

Keunikan inilah yang menjadikan Labuan Cermin sebagai objek studi geologi dan limnologi (ilmu tentang perairan darat).

Perkembangan sebagai Destinasi Wisata

Seiring meningkatnya popularitas media sosial, Danau Labuan Cermin mulai viral karena foto-fotonya yang tampak seolah seseorang melayang di atas air.

Pesona airnya yang sebening kaca membuat banyak wisatawan tertarik untuk menjelajahinya.

Sekitar tahun 2010-an, pemerintah daerah dan masyarakat mulai mengembangkan potensi wisata ini secara lebih serius.

Infrastruktur seperti dermaga, jalur perahu, dan pemandu wisata mulai disediakan secara bertahap.

BACA JUGA:Monumen Kresek Madiun: Saksi Bisu Tragedi Kelam 1948 di Tanah Jawa

Sumber: