Sejarah Suku Navajo: Perjalanan Panjang Diné dari Masa Kuno hingga Era Modern!

BACA JUGA:Menguak Sejarah Suku Sahu: Warisan Budaya dan Tradisi dari Halmahera Barat

Namun, kontak ini juga membawa dampak negatif, termasuk konflik, penjajahan, dan penyebaran penyakit baru yang mengurangi populasi mereka.

Selama abad ke-18 dan 19, suku Navajo sering terlibat dalam konflik dengan bangsa Spanyol, Meksiko, dan kemudian Amerika Serikat.

Banyak dari konflik ini disebabkan oleh perebutan wilayah dan sumber daya, serta upaya kolonial untuk mengendalikan suku-suku asli.

Peristiwa "Long Walk of the Navajo"

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Suku Hadzabe: Komunitas Pemburu-Pengumpul Asli Afrika Timu

Salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Navajo adalah “The Long Walk” pada tahun 1864.

Setelah serangkaian konflik dengan pemerintah Amerika Serikat, ribuan warga Navajo ditangkap dan dipaksa berjalan lebih dari 400 mil dari tanah mereka di Arizona ke sebuah kamp penahanan di Bosque Redondo, New Mexico.

Perjalanan panjang ini dilakukan dalam kondisi ekstrem tanpa cukup makanan atau perlindungan, menyebabkan kematian banyak orang, termasuk anak-anak dan orang tua.

Selama sekitar empat tahun, mereka hidup dalam kondisi yang mengenaskan di Bosque Redondo, hingga akhirnya pemerintah mengakui kegagalan program tersebut.

BACA JUGA:Mengenal Suku Sabu: Tradisi, Kearifan Lokal, dan Warisan Leluhur dari Nusa Tenggara Timur

Pada tahun 1868, perjanjian damai ditandatangani dan Navajo diizinkan kembali ke sebagian tanah asal mereka. Momen ini menjadi titik balik penting dalam sejarah suku Navajo dan menjadi simbol ketahanan serta harapan baru.

Perkembangan di Abad ke-20

Memasuki abad ke-20, suku Navajo mulai bangkit dan menata kembali kehidupan mereka.

Pada masa Perang Dunia II, mereka memberikan kontribusi besar bagi militer Amerika Serikat melalui peran.

Sumber: