Menelusuri Sejarah Suku Napu: Warisan Megalitikum dan Kearifan Lokal di Lembah Lore!
Menelusuri Sejarah Suku Napu: Warisan Megalitikum dan Kearifan Lokal di Lembah Lore!-net: foto-
Bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari, upacara adat, serta dalam tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun.
BACA JUGA:Suku Kluet di Tengah Dinamika Aceh: Jejak Tradisi, Bahasa, dan Kearifan Lokal yang Terjag
Sistem Sosial dan Kehidupan Adat
Sistem sosial Suku Napu bersifat komunal dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
Mereka hidup dalam komunitas yang saling membantu dan mendukung satu sama lain.
Ikatan adat dan tradisi masih sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
Dalam sistem kepercayaan tradisional, Suku Napu mengenal konsep “Tomanuru” atau roh penjaga alam.
Mereka percaya bahwa setiap elemen alam seperti gunung, sungai, dan hutan memiliki roh penunggu yang harus dihormati.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Danau Sidihoni: Keindahan dan Sejarah di Tanah Batak
Oleh karena itu, mereka sangat menjaga keharmonisan dengan lingkungan dan menjalankan berbagai ritual adat sebelum membuka lahan atau membangun rumah.
Salah satu upacara adat paling penting adalah “Padungku”, yaitu ritual syukuran panen yang diiringi tarian, nyanyian, dan makanan khas.
Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol rasa syukur, tetapi juga menjadi media mempererat hubungan sosial antarwarga.
Jejak Megalit dan Warisan Budaya
BACA JUGA:Menyelami Kisah Danau Assa di Sangalla: Warisan Alam dan Budaya Tana Toraja
Lembah Napu terkenal akan peninggalan megalitiknya yang tersebar di berbagai titik, seperti situs Pokekea.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
