Mengenal Suku Berco di Sumbawa: Komunitas Kecil dengan Warisan Budaya yang Kuat
Mengenal Suku Berco di Sumbawa: Komunitas Kecil dengan Warisan Budaya yang Kuat-Foto: Net-
Ciri Arsitektur
Benteng ini dibangun menggunakan bahan batu kapur, bata merah, dan campuran semen tradisional.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kluet: Asal Usul, Budaya, dan Perannya dalam Keberagaman Aceh Selatan!
BACA JUGA:Jejak Budaya Maluku di Museum Siwalima: Dari Koleksi Sejarah hingga Kearifan Lokal
Bentuknya persegi dengan menara pengawas di beberapa sudut. Dindingnya dirancang tebal dan kuat agar tahan terhadap serangan senjata berat seperti meriam.
Saat ini, banyak bagian benteng yang telah runtuh dan tertutup oleh tanaman liar. Namun, sisa pondasi dan tembok masih dapat ditemukan di kawasan Toboali Lama yang berdekatan dengan pantai.
Penemuan meriam tua di lokasi ini menegaskan fungsi benteng sebagai pusat pertahanan penting di masa lalu.
Dampak Benteng pada Masyarakat Sekitar
Kehadiran Benteng Toboali juga memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan sosial warga sekitar.
Sistem kerja tambang yang diberlakukan oleh Belanda menciptakan struktur sosial baru, di mana penduduk lokal sering menempati posisi kelas pekerja dengan status rendah.
BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Kalimantan Selatan: Mengenal Arsitektur dan Nilai Budaya Rumah Baanjung!
BACA JUGA:Sejarah Suku Zulu: Perjalanan Sebuah Bangsa Pejuang dari Afrika Selatan!
Namun, ditengah tekanan tersebut, semangat perlawanan juga tumbuh di kalangan masyarakat. Ada cerita lisan yang menyebutkan aksi protes dan pembangkangan dari para pekerja tambang serta tokoh masyarakat terhadap ketidakadilan kolonial.
Kondisi Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, fungsi militer benteng ini dihentikan dan bangunan perlahan ditinggalkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
