Sejarah dan Makna Upacara Adat Kebo-keboan di Banyuwangi: Tradisi Mistis Tolak Bala yang Masih Lestari
Sejarah dan Makna Upacara Adat Kebo-keboan di Banyuwangi: Tradisi Mistis Tolak Bala yang Masih Lestari-net:foto-
Prosesi ini diawali dengan doa bersama dan kenduri desa, di mana warga berkumpul membawa sesaji berupa tumpeng, hasil bumi, serta makanan tradisional lainnya.
Setelah itu, para peserta yang menjadi “kebo” mulai berdandan. Mereka mengenakan pakaian hitam, melumuri tubuh dengan lumpur, dan memasang tanduk kerbau dari kayu atau bambu.
BACA JUGA:Sejarah Rumah Honai: Simbol Kehidupan, Identitas Budaya, dan Ketahanan Suku Dani di Papua!
Tidak sedikit dari mereka yang kemudian bertingkah seperti kerasukan—berjalan merangkak, meringkik, bahkan mengaum seperti hewan.
Menariknya, dalam kepercayaan lokal, peserta yang kerasukan dianggap sedang "dirasuki" roh leluhur atau makhluk gaib penjaga desa.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan keliling desa, di mana "kerbau-kerbau" manusia ini beraksi membajak sawah secara simbolis dan menyantap sesaji di persimpangan jalan atau ladang.
Rute arak-arakan ini dianggap sebagai bagian dari ritual pembersihan dan penguatan pagar gaib desa.
BACA JUGA:Menelusuri Keunikan Suku Napu: Warisan Budaya dari Lembah Sulawesi yang Abadi
Fungsi Sosial dan Religius
Upacara adat Kebo-keboan memiliki banyak dimensi. Dari sisi religi, ritual ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan dan leluhur atas panen yang telah diterima serta harapan akan keberkahan di musim tanam berikutnya.
Sedangkan dari sisi sosial, kegiatan ini memperkuat kohesi antarwarga desa.
Seluruh masyarakat terlibat, baik sebagai peserta, penonton, atau penyedia konsumsi, sehingga membentuk rasa kebersamaan dan gotong royong.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Telaga Bedakah: Surga Tersembunyi di Wonosobo yang Wajib Dikunjungi
Selain itu, dalam konteks budaya, Kebo-keboan menjadi identitas lokal yang membedakan masyarakat Banyuwangi dari daerah lain.
Tradisi ini juga menjadi bentuk pelestarian terhadap nilai-nilai adat di tengah derasnya arus modernisasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
