Pemkot PGA

Sejarah Kuburan Massal Ulee Lheue: Jejak Duka dan Ingatan Kolektif Tragedi Tsunami Aceh 2004!

Sejarah Kuburan Massal Ulee Lheue: Jejak Duka dan Ingatan Kolektif Tragedi Tsunami Aceh 2004!

Sejarah Kuburan Massal Ulee Lheue: Jejak Duka dan Ingatan Kolektif Tragedi Tsunami Aceh 2004!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Ulee Lheue, sebuah kawasan pesisir di Kota Banda Aceh, menyimpan luka sejarah yang dalam bagi masyarakat Aceh.

Lokasi ini menjadi salah satu titik paling terdampak saat bencana dahsyat tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004.

Gelombang laut setinggi belasan meter menyapu habis perkampungan, meratakan bangunan, dan merenggut puluhan ribu nyawa dalam hitungan menit.

Dari sekian banyak jejak bencana yang masih tertinggal, salah satu yang paling menyayat hati adalah kuburan massal Ulee Lheue tempat peristirahatan terakhir bagi ribuan korban tsunami.

BACA JUGA:Sejarah Patung Titi Banda: Legenda Ramayana yang Menjadi Ikon Budaya di Gerbang Kota Denpasar!

Latar Belakang Sejarah

Sebelum tsunami terjadi, Ulee Lheue dikenal sebagai kawasan pelabuhan utama yang menghubungkan Banda Aceh dengan Sabang dan beberapa wilayah lainnya.

Daerah ini juga menjadi salah satu pusat permukiman padat penduduk.

Namun, dalam sekejap, gempa bumi berkekuatan 9,1 SR di dasar Samudera Hindia diikuti oleh gelombang tsunami mengubah wajah Ulee Lheue menjadi tanah kosong yang sunyi, penuh reruntuhan dan jenazah berserakan.

Karena banyaknya korban yang ditemukan dalam waktu singkat dan kondisi yang mulai memburuk.

Pemerintah dan relawan akhirnya memutuskan untuk membuat kuburan massal sebagai bentuk penghormatan terakhir, sekaligus langkah darurat demi mencegah penyebaran penyakit.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung Reog Ponorogo: Simbol Identitas Budaya dan Kebanggaan Masyarakat!

Salah satu lokasi utama yang dipilih adalah di kawasan Ulee Lheue.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait