Menelusuri Sejarah Gedung Bunder Kebumen: Jejak Kolonial dalam Simbol Arsitektur Unik!
Menelusuri Sejarah Gedung Bunder Kebumen: Jejak Kolonial dalam Simbol Arsitektur Unik!-net:foto-
Dindingnya tebal, dengan jendela besar dan langit-langit tinggi, memastikan aliran udara lancar dan ruangan tetap sejuk.
Atapnya yang berbentuk limasan memberikan perlindungan ekstra dari hujan lebat dan panas matahari.
Interior gedung ini terdiri dari beberapa ruang utama yang mengitari area tengah, membentuk sirkulasi melingkar yang harmonis.
Beberapa perabotan tua, lantai tegel lawas, dan pintu kayu dengan ukiran masih dapat ditemui, memberikan nuansa nostalgia yang kuat bagi pengunjung dan warga lokal.
BACA JUGA:Gedung Harmonie Kota Pasuruan: Jejak Sejarah Kolonial yang Terlupakan!
Peran Setelah Kemerdekaan
Pasca kemerdekaan Indonesia, Gedung Bunder mengalami beberapa kali alih fungsi.
Pada era awal kemerdekaan, gedung ini sempat digunakan sebagai kantor pemerintahan lokal.
Bahkan, ada masa ketika gedung ini dijadikan tempat penyimpanan arsip dan dokumen penting pemerintahan daerah.
Seiring waktu, penggunaan Gedung Bunder semakin beragam.
Beberapa dekade kemudian, tempat ini juga sempat digunakan sebagai rumah dinas pejabat daerah serta tempat pertemuan resmi.
Meski mengalami berbagai fungsi baru, bentuk fisik dan struktur utama gedung tetap dipertahankan.
BACA JUGA:Menguak Kutukan Prabu Brawijaya V: Misteri di Balik Gunung Lawu yang Masih Jadi Tanda Tanya
Status Saat Ini dan Upaya Pelestarian
Kini, Gedung Bunder lebih banyak difungsikan sebagai situs bersejarah dan objek wisata edukasi, meski belum secara resmi ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
