Sejarah Suku Abui: Menyelami Kehidupan dan Budaya Orang Asli Pulau Alor!
Sejarah Suku Abui: Menyelami Kehidupan dan Budaya Orang Asli Pulau Alor!-net:foto-
Selain itu, masyarakat Abui dikenal dengan semangat gotong royong yang tinggi, terutama dalam kegiatan pertanian dan acara adat.
BACA JUGA:Sejarah Museum Goedang Ransoem: Menelusuri Jejak Dapur Raksasa Era Kolonial!
Masyarakat Abui hidup dari bercocok tanam, terutama menanam jagung, ubi, dan sayuran lokal. Selain itu, berburu dan menangkap ikan juga menjadi bagian penting dari sumber penghidupan mereka.
Dengan keterbatasan akses transportasi dan teknologi, cara hidup tradisional ini tetap dijalankan secara turun-temurun hingga kini.
Kepercayaan dan Tradisi
Kepercayaan leluhur sangat melekat dalam kehidupan suku Abui. Mereka menganut sistem kepercayaan animisme, di mana roh leluhur dan alam dipercaya memiliki kekuatan besar yang harus dihormati.
BACA JUGA:Sejarah Danau Suoh: Jejak Geologi, Legenda, dan Pesona Alam dari Tanah Lampung!
Ritual adat yang berkaitan dengan panen, pernikahan, dan kematian menjadi momen sakral yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.
Salah satu tradisi yang terkenal adalah ritual “Kewang,” sebuah upacara adat untuk meminta perlindungan dan berkah dari roh leluhur agar hasil panen melimpah dan masyarakat terhindar dari bencana.
Dalam ritual ini, para tetua kampung memimpin doa dan persembahan yang dilakukan dengan penuh khidmat.
Selain itu, seni dan budaya suku Abui juga tercermin dalam bentuk tarian, musik, dan kerajinan tangan seperti anyaman dan ukiran kayu.
BACA JUGA:Sejarah Danau Suoh: Jejak Geologi, Legenda, dan Pesona Alam dari Tanah Lampung!
Karya seni ini bukan hanya untuk keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai simbol status sosial dan media komunikasi antar generasi.
Bahasa dan Pendidikan
Bahasa Abui merupakan salah satu bahasa daerah yang masih aktif digunakan oleh masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
