Menyikapi Sejarah Tugu Thomas Parr: Jejak Kolonial di Tanah Bengkulu!
Menyikapi Sejarah Tugu Thomas Parr: Jejak Kolonial di Tanah Bengkulu!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di jantung Kota Bengkulu, berdiri sebuah monumen tua berbentuk bundar yang kerap menjadi saksi bisu lalu-lalang kehidupan masyarakat sekitar.
Tugu itu dikenal sebagai Tugu Thomas Parr, sebuah peninggalan bersejarah yang tak hanya merekam perjalanan kolonialisme Inggris di Nusantara.
Tetapi juga menyimpan kisah konflik berdarah antara penduduk lokal dan penguasa asing.
Awal Kehadiran Thomas Parr di Bengkulu
BACA JUGA:Afrika Selatan Terbelah Sistem Apartheid yang Menindas Jutaan Orang
Thomas Parr adalah seorang pejabat kolonial Inggris yang ditugaskan oleh British East India Company (EIC) untuk memimpin wilayah Bengkulu pada awal abad ke-19.
Setelah Inggris merebut kendali atas wilayah ini dari Belanda, Parr ditunjuk sebagai Residen Bengkulu pada tahun 1805.
Dalam masa tugasnya, Parr berusaha menjalankan kebijakan administrasi Inggris di daerah tersebut, termasuk reformasi terhadap sistem hukum dan perpajakan lokal.
Namun, pendekatan Parr yang dianggap keras dan tidak menghormati adat istiadat lokal menimbulkan ketegangan.
Ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan berambisi mengubah tatanan pemerintahan tradisional menjadi lebih terpusat dan sesuai dengan kepentingan Inggris.
BACA JUGA:Mengungkap Batu-Batu Bernada dari Lembah Sulawesi, Misteri Peradaban yang Hilang Tak Terungkap
Beberapa kalangan masyarakat merasa hak dan martabat mereka terabaikan, apalagi ketika Parr mulai mencampuri urusan adat dan tanah ulayat.
Konflik yang Berujung Tragedi
Puncak ketegangan antara penduduk lokal dan Residen Thomas Parr terjadi pada 23 Desember 1807, ketika sekelompok orang yang tidak puas dengan pemerintahannya menyerbu kediamannya di Fort Marlborough.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
