Menaklukkan Eropa, Menyalakan Revolusi Inilah Warisan Berdarah Napoleon!
--
BACA JUGA:Memahami Sejarah Upacara Bakar Batu di Papua: Simbol Persatuan dan Rasa Syukur!
Meski demikian, dunia tetap mencatat jejak Napoleon dalam hal reformasi hukum dan militer. Kode Napoleon yang terkenal masih dijadikan rujukan di berbagai negara hingga kini.
Namun sumbangsih itu lebih bersifat domestik daripada universal.
Gagasan kebebasan dan persamaan yang sempat ia usung di awal karier perlahan mengabur oleh kekejaman dan tirani.
Ia menjadi contoh bagaimana idealisme bisa dikorbankan demi ambisi pribadi yang tak terbendung.
BACA JUGA:Memahami Sejarah Benteng Palasari: Jejak Kolonial di Bumi Bali!
Perang Napoleon juga menjadi pelajaran penting bagi para pemimpin masa depan tentang bahaya kekuasaan yang tak terkontrol.
Kejatuhannya di Waterloo bukan sekadar kekalahan militer, melainkan titik akhir dari sebuah obsesi yang menelan jutaan jiwa.
Rakyat yang semula memujanya akhirnya menyadari bahwa pemimpin dengan niat pribadi bisa lebih berbahaya daripada musuh dari luar.
Sejarah lalu mencatatnya sebagai tokoh besar, namun tidak selalu sebagai pahlawan.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Pendem Van Den Bosch: Jejak Kolonial yang Terkubur di Ngawi!
Dengan demikian, Napoleon lebih tepat disebut sebagai pemimpin ambisius dengan dampak yang terbatas secara global.
Ia mencetak sejarah di Eropa, tapi gagal membawa perubahan fundamental bagi dunia. Ambisinya yang menggebu tak dibarengi dengan visi kemanusiaan yang luas.
Dan ketika ambisi pribadi mendominasi, sejarah selalu tahu cara mengakhirinya dengan tragedi Dunia belajar, namun korban telah lebih dulu bicara
dengan darah dan air mata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
