Sejarah Benteng Pendem Ngawi: Jejak Pertahanan Kolonial di Ujung Barat Jawa Timur!
Sejarah Benteng Pendem Ngawi: Jejak Pertahanan Kolonial di Ujung Barat Jawa Timur!-net:foto-
Material utama bangunan terdiri dari batu bata merah yang direkatkan dengan kapur dan pasir, menjadikannya kokoh meski berusia ratusan tahun.
Fungsi dan Peran dalam Sejarah
Pada masa penjajahan, Benteng Pendem berfungsi sebagai markas militer Belanda yang mengontrol wilayah barat Jawa Timur.
Di sinilah pasukan Belanda ditempatkan untuk mengawasi dan meredam potensi pemberontakan rakyat, terutama dari wilayah pedalaman Madiun dan Ponorogo yang dikenal sebagai sarang perlawanan.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Otanaha: Peninggalan Sejarah yang Menyimpan Cerita Perjuangan!
Saat pendudukan Jepang pada tahun 1942, benteng ini diambil alih oleh militer Jepang dan dimanfaatkan untuk kepentingan mereka.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, benteng sempat digunakan oleh TNI sebagai pos militer, meskipun penggunaannya tak seintensif masa kolonial.
Pada akhirnya, benteng ini ditinggalkan dan mulai terbengkalai. Namun meski tak lagi difungsikan secara resmi, ia tetap menjadi bagian penting dari narasi sejarah perlawanan dan kolonialisme di Jawa Timur.
Nilai Historis dan Budaya
BACA JUGA:Sejarah Rumah Baileo: Simbol Kebersamaan dan Kearifan Lokal Maluku!
Benteng Pendem Ngawi bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah artefak sejarah yang menyimpan memori kolektif masyarakat akan masa penjajahan, perlawanan, dan perjuangan kemerdekaan.
Keberadaan benteng ini menjadi pengingat akan kekuatan militer kolonial dan bagaimana masyarakat Indonesia harus melalui fase panjang dan pahit untuk merebut kembali kedaulatan.
Secara arsitektural, benteng ini mencerminkan strategi pertahanan Eropa di masa lalu yang beradaptasi dengan kondisi geografis tropis Indonesia.
Bentuk "tersembunyi"-nya mencerminkan pemikiran militer Belanda dalam menghadapi perlawanan lokal yang tak kalah cerdik.
Upaya Pelestarian dan Wisata Sejarah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
