Sejarah Pabrik Gula Kedaton yang Sebagian Bahan Bakunya dari Bekas Keraton Plered
Sejarah Pabrik Gula Kedaton yang Sebagian Bahan Bakunya dari Bekas Keraton Plered-net-
PAGARALAMPOS.COM - Banyak orang yang penasaran, kemana perginya reruntuhan Keraton Plered yang merupakan ibu kota Kerajaan Mataram Islam padahal konon dibangun dari bata?
Saat ini, Pleret hanyalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, jangan keliru, dulunya ada dua keraton yang berdiri di lokasi tersebut.
Setiap keraton memiliki sejarahnya masing-masing. Keraton yang pertama menjadi saksi kejayaan Sultan Agung dalam memimpin Mataram Islam, sedangkan yang kedua mencatat ambisi Amangkurat I dalam memperkuat kesultanan yang diwariskan oleh pendahulunya.
BACA JUGA:Fakta atau Mitos? Jejak Misteri dan Keindahan Arsitektur Kolonial di Pabrik Gula Tua
Kedua keraton tersebut adalah Keraton Kerta dan Keraton Plered, yang letaknya berdekatan. Keduanya merupakan bekas ibu kota dari Kerajaan Mataram Islam.
Lalu kemana hilangnya bekas-bekas keraton tersebut?
Menurut informasi dari Kompas. com, dua keraton yang bersejarah itu kini hanya menyisakan puing-puing yang tertanam di dalam tanah.
Tim arkeolog dari Dinas Kebudayaan DIY dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) telah berusaha keras untuk mengungkapnya, meski harus bersaing dengan warga setempat.
Selain bersaing dengan warga, sering kali struktur bangunan yang telah ditemukan dalam penggalian harus ditutupi kembali.
Ini dilakukan agar tidak mengalami kerusakan dan menghindari konflik dengan pemilik tanah. Ternyata, beberapa area di sekitar situs Keraton Plered dan Kerto masih dimiliki dan digunakan oleh penduduk lokal.
Pada tahun 2008, ditemukan saluran air lengkap dengan sistem penyaring berlapis, yang menunjukkan adanya teknologi canggih yang berkembang di area tersebut.
Dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berbeda dengan Keraton Kerto, Keraton Plered dibangun dengan menggunakan bata.
Pada masa itu, Amangkurat I memerintahkan rakyatnya untuk memproduksi bata dalam jumlah besar. Tujuannya adalah untuk mendirikan sebuah istana di Pleret.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
