Mengungkap Sejarah Di Balik Keanggunan Istana Maimun yang Kini Berfungsi Sebagai Museum Sejarah di Kota Medan
Mengungkap Sejarah Di Balik Keanggunan Istana Maimun yang Kini Berfungsi Sebagai Museum Sejarah di Kota Medan-net-
"Semuanya saling terhubung dalam satu kompleks. Istana Maimun adalah tempat pemerintah tradisional Sultan Deli, Masjid Raya merupakan tempat beribadah, dan taman digunakan sebagai tempat duduk bagi para bangsawan di sore hari," ujar sejarawan dari UIN Sumut, Hendri Dalimunthe, beberapa waktu lalu.
Saat ini, Istana Maimun menjadi warisan sejarah yang mengingatkan akan kejayaan Kesultanan Deli.
Untuk memasuki Istana Maimun, pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp 10. 000 per orang.
Di dalam istana, pengunjung dapat berfoto dengan berbagai peninggalan kesultanan.
BACA JUGA:Catat! Inilah 5 Istana Kerajaan Paling Megah yang Pernah Berdiri di Nusantara
Dalam sejarahnya, Istana Maimun juga terintegrasi dan terletak dalam satu kompleks dengan Masjid Raya Al Mashun serta Taman Sri Deli.
Pada masa itu, Istana Maimun berfungsi sebagai pusat pemerintahan dengan masjid raya sebagai lokasi ibadah dan taman untuk rekreasi.
Istana Maimun mulai terabaikan setelah era revolusi dan berakhirnya Kesultanan Deli.
Saat ini, istana tersebut tidak lagi menjadi tempat tinggal untuk sultan.
Bangunan utama yang dahulu dipakai untuk menyambut tamu sekarang berfungsi sebagai museum sejarah. Sementara itu, gedung di sayap kiri dan kanannya dipakai untuk acara tradisional.
BACA JUGA:Suku Laut, Leluhur Kehidupan di Kepulauan Riau yang Tetap Berlanjut Hingga Kini!
Istana Maimun telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya berdasarkan Undang-Undang tahun 2010 mengenai Cagar Budaya. Status ini juga didukung oleh:
- Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 1988 mengenai Pelestarian Lingkungan yang Berharga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
