Pemkot PGA

Kerajaan Besar Runtuh, Dinasti Baru Bangkit Inilah Pertarungan Majapahit vs. Demak

Kerajaan Besar Runtuh, Dinasti Baru Bangkit Inilah Pertarungan Majapahit vs. Demak

--

PAGARALAMPOS.COM - Perjalanan sejarah Indonesia diwarnai oleh dinamika peralihan kekuasaan dan perubahan peradaban.

Salah satu titik balik paling menarik adalah transisi dari Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha menuju Kesultanan Demak yang mengusung ajaran Islam. 

Peralihan ini tidak hanya menyangkut aspek kekuasaan politik, tetapi juga mencerminkan transformasi sosial, budaya, dan spiritual yang membentuk wajah Nusantara hingga hari ini.

Kerajaan Majapahit, yang berdiri pada abad ke-13 di bawah kepemimpinan Raden Wijaya, dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Asia Tenggara pada masanya.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah dan Peran Budaya Vihara Avalokitesvara: Warisan Spiritualitas dan Akulturasi Tiongho

Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaan dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika", yang menjadi fondasi filosofi kebangsaan Indonesia modern.

Majapahit merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha, dengan pusat kekuasaan yang berada di wilayah Jawa Timur.

Kehidupan masyarakat kala itu sangat dipengaruhi oleh ritual-ritual keagamaan, seni, sastra, dan sistem kasta yang diwarisi dari India. 

Meskipun demikian, pada abad ke-14 dan 15, pelabuhan-pelabuhan penting di wilayah Nusantara mulai menerima pengaruh Islam dari para pedagang Arab, Gujarat, dan Persia.

BACA JUGA:Sejarah Rumah Budaya Banda Neira: Menjaga Warisan di Tanah Rempah!

Sementara Majapahit mulai mengalami kemunduran karena konflik internal dan melemahnya pusat pemerintahan, muncullah kekuatan baru dari pantai utara Jawa Kesultanan Demak.

Berdiri pada awal abad ke-16, Demak dipimpin oleh Raden Patah, yang diyakini sebagai keturunan terakhir Majapahit dari garis ibu, namun dibesarkan dalam ajaran Islam.

Demak bukan sekadar kerajaan baru, melainkan simbol dari semangat baru. 

Islam yang awalnya berkembang di komunitas pedagang, kini tampil sebagai kekuatan politik dan spiritual yang terorganisir. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait