Revolusi Prancis Mengguncang Dunia Bahkan Hindia Belanda Tak Luput
--
BACA JUGA:Kaya akan Keragaman Sejarah! Inilah 3 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Wajib Kamu Ketahui!
Pemerintah kolonial mulai menerapkan sistem pemerintahan yang lebih terpusat dan terorganisir, mengikuti model yang diadopsi dari Prancis.
Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, yang memerintah dari 1808 hingga 1811, merupakan figur penting dalam transisi ini.
Daendels membawa semangat revolusi dan modernisasi dari Eropa ke tanah Jawa.
Ia membangun infrastruktur seperti Jalan Raya Pos (Anyer–Panarukan) yang menjadi tulang punggung konektivitas wilayah.
BACA JUGA:Peperangan Terpanjang dalam Sejarah Dunia: Ada yang Bertahan Hingga 8 Abad?
Selain itu, ia juga melakukan reformasi militer dan sistem hukum yang lebih sistematis.
Namun, meskipun semangat revolusi menjanjikan kebebasan dan persamaan, kenyataannya bagi rakyat pribumi Hindia Belanda, kolonialisme tetap menjadi penindasan.
Nilai-nilai revolusioner tidak diterapkan secara menyeluruh, terutama kepada masyarakat lokal yang tetap berada dalam struktur sosial yang timpang.
Reformasi hanya memperkuat kekuasaan kolonial dan meningkatkan eksploitasi sumber daya demi kepentingan metropolitan Eropa.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri dan Sejarah Tara Emas: Artefak Berharga dari Filipina
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa ide-ide revolusioner mulai menyusup secara perlahan ke benak kalangan terpelajar dan bangsawan pribumi.
Dalam jangka panjang, ini menumbuhkan benih-benih nasionalisme yang kemudian menjadi dasar pergerakan kemerdekaan Indonesia di abad ke-20.
Konsep kebebasan dan persamaan mulai dipahami sebagai hak universal, bukan monopoli bangsa penjajah.
Dengan demikian, Revolusi Prancis, meskipun tidak secara langsung menciptakan perubahan drastis di Hindia Belanda, menjadi pemicu awal terjadinya transformasi besar dalam sistem pemerintahan kolonial dan penyebaran ide-ide modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
