Terungkap Inilah Momen Bersejarah Lahirnya Partai Nasional Indonesia
--
Namun badai datang, Penangkapan itu membuat PNI goyah.
Tahun 1931, organisasi ini pecah.
Sebagian memilih jalur moderat dan membentuk Partindo. Sebagian lainnya mengambil arah berbeda. Meski begitu, semangat PNI tidak pernah mati.
Ia menjadi semacam mercusuar, penanda bahwa rakyat Indonesia punya tekad kuat untuk berdiri di atas kaki sendiri.
BACA JUGA:Sejarah Pulau Kelor: Benteng Martello, Jejak Kolonial dan Warisan Terlupakan di Ujung Jakarta!
Dan memang, sejarah akhirnya membuktikan: cita-cita PNI menjadi kenyataan.
Dua belas tahun kemudian, pada 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno, sosok yang pernah memelopori PNI dengan idealisme tanpa kompromi.
Hari ini, nama PNI mungkin telah berganti rupa, melebur dalam dinamika politik zaman.
Tapi semangatnya? Masih hidup. Dalam setiap jerit perlawanan terhadap ketidakadilan. Dalam setiap upaya untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar merdeka—tidak hanya secara politik, tapi juga secara ekonomi, sosial, dan budaya.
PNI bukan sekadar partai. Ia adalah simbol. Tentang tekad. Tentang keberanian. Tentang mimpi sebuah bangsa untuk hidup merdeka di negeri sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
