Pemkot PGA

Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Jejak Megalitikum, Hindu-Buddha, dan Islam di Tanah Lampung!

Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Jejak Megalitikum, Hindu-Buddha, dan Islam di Tanah Lampung!

ejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Jejak Megalitikum, Hindu-Buddha, dan Islam di Tanah Lampung!-net:foto-

BACA JUGA:Terungkap Kisah Heroik Pattimura yang Disembunyikan Buku Sejarah

Terdapat pula punden berundak, sebuah struktur yang dibangun berlapis-lapis menyerupai piramida kecil.

Arsitektur ini mencerminkan kepercayaan spiritual masyarakat zaman dulu terhadap tempat-tempat tinggi sebagai lokasi suci.

Tak hanya itu, di situs ini juga ditemukan batu mayat atau sarkofagus, yang digunakan untuk pemakaman tokoh penting atau kepala suku.

Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa kawasan Pugung Raharjo pernah menjadi pusat aktivitas sosial dan spiritual yang sangat penting.

BACA JUGA:Indonesia Hampir Terpecah Ini Sejarah Kelam Republik Serikat yang Jarang Dibahas

Peradaban Majemuk

Yang membuat Taman Purbakala Pugung Raharjo begitu istimewa adalah fakta bahwa peninggalan-peninggalannya mencerminkan keragaman budaya yang pernah ada di tempat ini.

Tidak hanya warisan prasejarah, ditemukan pula artefak dari zaman Hindu-Buddha seperti arca bodhisattva, fragmen stupa, dan mantra-mantra beraksara Pallawa, yang menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan India.

Seiring perkembangan zaman, ditemukan pula bukti pengaruh Islam berupa keramik dari Timur Tengah serta manik-manik yang diduga berasal dari perdagangan global pada masa itu.

Hal ini membuktikan bahwa Pugung Raharjo pernah menjadi jalur perdagangan internasional dan titik temu berbagai peradaban besar.

BACA JUGA: Misteri Batu Peninggalan Leluhur: Jejak Megalitik dan Warisan Gaib Nusantara!

Fungsi dan Makna Sosial

Taman Purbakala Pugung Raharjo diperkirakan dahulu berfungsi sebagai pusat permukiman, tempat pemujaan, serta lokasi perdagangan.

Letaknya yang strategis dan suburnya tanah di sekitarnya membuat kawasan ini ideal sebagai tempat tinggal sekaligus pusat interaksi budaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait