Sejarah Candi Sojiwan: Mengungkap Jejak Budaya dan Arsitektur Buddha dari Masa Mataram Kuno!
Candi Sojiwan merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa kerajaan Mataram Kuno yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Meskipun tak sepopuler Candi Prambanan atau Borobudur, Candi Sojiwan menyimpan kekayaan budaya-net:foto-
BACA JUGA:Terungkap! Legenda dan Sejarah Darah Pejuang di Balik Nama Jembatan Merah Bogor
Relief ini menjadi salah satu daya tarik utama dari Candi Sojiwan karena selain nilai estetika, juga mengandung pesan moral dan pendidikan.
Secara struktural, candi ini berdiri di atas kaki setinggi sekitar 2 meter dengan tubuh candi menjulang ke atas.
Di bagian dinding luar terdapat panel-panel relief yang menggambarkan berbagai adegan dari cerita rakyat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Kuno.
Keunikan lainnya adalah adanya bilik utama di dalam candi yang kemungkinan besar digunakan sebagai tempat meletakkan arca Buddha atau simbol pemujaan.
Hal ini menunjukkan keterkaitan budaya dan teknologi yang digunakan dalam pembangunan candi-candi besar di masa Mataram Kuno.
Fungsi Religius dan Sosial
Candi Sojiwan bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat pada zamannya.
Para pendeta dan guru spiritual kemungkinan menggunakan relief tersebut untuk mengajarkan nilai-nilai moral, spiritualitas, dan filosofi Buddha kepada murid-muridnya.
Dalam tradisi Jawa Kuno, candi sering kali menjadi simbol hubungan antara dunia manusia dengan dunia ilahi, serta penanda kekuasaan dan legitimasi seorang raja.
BACA JUGA:Terungkap! Jejak Sejarah Bali Dari Kerajaan Kuno Hingga Era Kolonial Belanda
Pemugaran dan Pelestarian
Setelah puluhan tahun, pemugaran akhirnya selesai dan candi dapat dinikmati kembali oleh masyarakat dan wisatawan.
Kini, Candi Sojiwan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan edukasi yang penting di wilayah Klaten.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
