Menelusuri Sejarah Candi Tikus: Jejak Peradaban Majapahit di Bawah Permukaan!
Menelusuri Sejarah Candi Tikus: Jejak Peradaban Majapahit di Bawah Permukaan!-net:foto-
Salah satu hal yang membuat Candi Tikus unik adalah bahwa bangunan ini berada di bawah permukaan tanah, seperti kolam dengan struktur batu bata merah yang tertata rapi.
BACA JUGA:Terungkap! Jejak Sejarah Bali Dari Kerajaan Kuno Hingga Era Kolonial Belanda
Bentuknya menyerupai tempat pemandian dengan undakan tangga menurun ke dasar candi.
Arsitektur dan Fungsi
Bangunan ini berbentuk persegi dengan luas sekitar 29,5 x 28,25 meter dan kedalaman sekitar 3 meter.
Di bagian tengah terdapat struktur utama berbentuk menara bertingkat, mirip dengan stupa atau meru dalam arsitektur Hindu-Buddha.
Keberadaan pancuran air yang mengalir dari bagian dinding candi menjadi petunjuk bahwa tempat ini digunakan sebagai petirtaan (tempat mandi suci), terutama bagi kalangan bangsawan atau mungkin keluarga kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:Tak Sekedar Indah, Ternyata Ini Legenda dan Warisan Sejarah Bukit Serelo Ikon Alam Sumatera Selatan
Air yang digunakan di tempat ini kemungkinan berasal dari sumber mata air alami dan dipercaya memiliki nilai spiritual.
Oleh karena itu, petirtaan seperti Candi Tikus memiliki peran penting dalam ritual keagamaan dan kehidupan spiritual masyarakat Majapahit.
Nilai Historis dan Budaya
Candi Tikus mencerminkan kehebatan arsitektur dan tata ruang masyarakat Majapahit.
Teknik pembuatan saluran air yang rumit namun presisi menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memiliki pengetahuan tentang hidrologi dan sanitasi.
BACA JUGA:Tak Disangka! Mengungkap Sejarah Bukit Jipang Curup Jejak Perjuangan dan Budaya Rejang
Selain itu, pemilihan lokasi di bawah tanah mungkin memiliki makna simbolik, menggambarkan proses pembersihan lahir dan batin yang bersifat “menurun” ke dalam diri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
