Pemkot PGA

Sejarah Situs Bena: Jejak Peradaban Megalitikum yang Hidup di Jantung Flores!

Sejarah Situs Bena: Jejak Peradaban Megalitikum yang Hidup di Jantung Flores!

Sejarah Situs Bena: Jejak Peradaban Megalitikum yang Hidup di Jantung Flores!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di balik keindahan alam Nusa Tenggara Timur, tersimpan jejak sejarah yang begitu tua dan berharga, salah satunya adalah Situs Bena, sebuah desa adat yang terletak di kaki Gunung Inerie, Kabupaten Ngada, Flores.

Keberadaan Situs Bena menjadi saksi bisu perjalanan peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu, sekaligus menjadi simbol kuatnya pelestarian budaya oleh masyarakat adat.

Lokasi dan Akses

Situs Bena berada sekitar 19 kilometer dari kota Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada. Letaknya yang berada di ketinggian memberikan panorama alam yang luar biasa.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Bukit Lawang, Pesona Simbol Perjuangan Masyarakat dan Alam yang Saling Menguatkan

Dari sini, pengunjung dapat menyaksikan langsung keindahan lembah dan pegunungan yang mengelilingi kawasan tersebut.

Meskipun letaknya terpencil, Situs Bena telah menarik perhatian banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang ingin menyaksikan langsung kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang.

Asal Usul dan Sejarah

Situs Bena diperkirakan telah dihuni selama lebih dari 1.200 tahun. Asal-usulnya terkait erat dengan tradisi masyarakat megalitik yang pernah berkembang di wilayah timur Indonesia.

BACA JUGA:Sejarah Benteng Pendem (Fort Willem I) di Ambarawa: Jejak Kolonial di Tengah Dataran Tinggi Jawa Tengah!

Istilah “megalitik” sendiri merujuk pada kebudayaan yang menggunakan batu-batu besar sebagai bagian dari struktur pemujaan atau penghormatan terhadap leluhur.

Dalam konteks Bena, struktur megalitik yang paling mencolok adalah ngadhu dan bhaga.

Ngadhu adalah bangunan menyerupai payung atau tiang beratap yang melambangkan leluhur laki-laki, sementara bhaga menyerupai rumah kecil yang melambangkan leluhur perempuan.

Kedua struktur ini ditempatkan di tengah-tengah desa sebagai pusat spiritual dan sosial masyarakat Bena.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait