Pemkot PGA

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Pasar Bubrah Merapi?

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Pasar Bubrah Merapi?

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Pasar Bubrah Merapi?-foto:net-net

Bagi masyarakat sekitar Mbah Maridjan bukan sekadar juru kunci melainkan penjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Ia memegang teguh ajaran bahwa Merapi harus dihormati bukan ditaklukkan. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa dalam kebudayaan Jawa kekuatan alam tak bisa dilepaskan dari aspek spiritual dan budaya.

Misteri Pasar Bubrah dan Jejak Dunia Gaib

Di kalangan pendaki ada satu lokasi yang selalu dibicarakan dengan nada serius: Pasar Bubrah. Terletak di jalur pendakian menuju puncak Merapi, tempat ini dipercaya sebagai "pasar" makhluk halus.

Banyak cerita dari pendaki yang mengaku mendengar suara riuh layaknya pasar tradisional, padahal secara fisik tak ada aktivitas manusia di sana terutama saat malam. Masyarakat lokal percaya bahwa Pasar Bubrah adalah tempat bersemayamnya para lelembut (roh halus) yang menjaga Gunung Merapi.

BACA JUGA:Tarian Jaipong, Ini dia Sejarah Tarian Tradisional Dengan Sentuhan Modern

BACA JUGA:Sejarah Misteri Ranu Kumbolo: Pesona dan Cerita di Balik Danau Mistis Semeru!

Orang-orang yang memiliki kepekaan spiritual bahkan mengaku pernah “melihat” sosok tak kasatmata sedang melakukan aktivitas jual-beli. Oleh karena itu pendaki sering diberi wejangan untuk menjaga sikap dan tutur kata saat melintasi kawasan ini.

Fenomena Gamelan dan “Kerajaan Gaib” Gunung Merapi

Tak hanya Pasar Bubrah, legenda tentang keberadaan kerajaan gaib di lereng dan puncak Merapi juga sudah menjadi rahasia umum. Konon, ada “keraton tak kasat mata” yang dihuni oleh makhluk halus dipimpin oleh tokoh gaib bernama Eyang Merapi.

Sosok ini diyakini sebagai penguasa spiritual gunung dan menerima persembahan pada saat-saat tertentu seperti upacara Labuhan. Beberapa warga mengaku pernah mendengar suara gamelan yang samar-samar dari arah puncak Merapi padahal secara logis mustahil ada gamelan di atas gunung.

BACA JUGA:Papua Sebelum Kita, Ketika Sejarah Tak Tertulis Berbicara!

BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Danau Sentani: Antara Keindahan Alam, Legenda, dan Jejak Peradaban Tua!

Suara ini biasanya terdengar saat malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon hari-hari yang dianggap sakral dalam penanggalan Jawa. Banyak yang meyakini bahwa suara tersebut berasal dari perayaan atau ritual gaib yang dilakukan oleh penghuni kerajaan halus Merapi.

Gunung yang Hidup Letusan sebagai Pesan Alam?

Dalam filosofi Jawa Gunung Merapi bukan hanya gumpalan magma dan batuan melainkan entitas hidup yang bisa “marah” jika keseimbangan terganggu. Letusan bukan dilihat sebagai sekadar gejala geologis, tapi sebagai bentuk komunikasi dari alam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait