Kerajaan Deli dan Meriam Puntung Cinta, Perang, dan Pengorbanan
Kerajaan Deli dan Meriam Puntung Cinta, Perang, dan Pengorbanan-foto:net-net
Menurut cerita rakyat yang berkembang, Meriam Puntung adalah penjelmaan dari saudara Putri Hijau yang berubah menjadi meriam untuk membela kerajaan dari serangan musuh.
Legenda ini tidak hanya menyimpan kisah epik pertarungan tetapi juga drama keluarga, pengorbanan, dan cinta yang mendalam.
Legenda Putri Hijau dan Tiga Bersaudara
BACA JUGA:Misteri Prasejarah: Penemuan Fosil Ekor Hadrosaurus Berumur 72 Juta Tahun di Gurun Meksiko
BACA JUGA:Bagaimana Sejarah Perang Dunia II dan Balasan Propaganda Cabul: Gambar Saru Tentara Sekutu!
Konon, Putri Hijau memiliki dua saudara satu laki-laki dan satu perempuan. Sang kakak laki-laki memiliki kekuatan supranatural sementara sang adik perempuan konon memiliki kecantikan yang luar biasa.
Legenda ini bermula ketika Raja Aceh mendengar tentang kecantikan Putri Hijau dan mengutus pasukan untuk melamarnya. Namun lamaran tersebut ditolak yang membuat sang raja murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Deli.
Saat itulah saudara laki-laki Putri Hijau yang disebut-sebut memiliki kekuatan gaib berubah menjadi meriam raksasa untuk mempertahankan kerajaan.
Ia menembaki pasukan Aceh tanpa henti tetapi di saat kritis meriam itu meledak dari dalam dan patah, meninggalkan bekas seperti puntung (pangkal meriam yang terbakar). Dari sinilah nama “Meriam Puntung” berasal.
BACA JUGA:Mengapa Bangunan Bersejarah di Pusat Kota Medan Menarik untuk Dikunjungi? Cek Faktanya
Simbol Pengorbanan dan Perlindungan
Meriam Puntung kemudian menjadi simbol pengorbanan seorang saudara yang rela mengorbankan dirinya demi melindungi keluarga dan tanah airnya.
Sisa meriam itu dipercaya masih mengandung kekuatan gaib dan menurut cerita masyarakat setempat terkadang meriam itu mengeluarkan bunyi-bunyian misterius terutama saat bulan purnama atau ketika kerajaan dalam bahaya.
Sebagian masyarakat juga percaya bahwa arwah dari sosok yang menjelma menjadi meriam masih bersemayam di dalamnya menjadi penjaga tak terlihat bagi keturunan Kesultanan Deli.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
