Lukisan Tertua Dunia Bukan di Eropa, Tapi Indonesia, Sebuah Fakta yang Tersembunyi
Lukisan Tertua Dunia Bukan di Eropa, Tapi Indonesia, Sebuah Fakta yang Tersembunyi-foto:net-net
Nama Erika Richardo mulai mencuat ketika ia secara aktif mengangkat kembali narasi tentang lukisan gua di Indonesia melalui riset, penulisan dan dokumentasi visual.
Erika yang memiliki latar belakang sebagai seniman dan peneliti budaya merasa terpanggil untuk menggali lebih dalam sejarah seni prasejarah Indonesia yang selama ini kurang mendapatkan sorotan.
Dalam beberapa wawancara dan karya tulisnya Erika menyampaikan bahwa banyak masyarakat Indonesia sendiri yang belum menyadari bahwa warisan seni tertua dunia berada di tanah air mereka.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Misteri Hutan Damar Wulan: Jejak Legenda dan Aura Gaib di Jawa Timur!
BACA JUGA:Sejarah Misteri Legenda Jaka Tarub dan Nawang Wulan: Cinta Manusia dan Bidadari di Batas Dunia!
Ia kemudian melakukan perjalanan ke berbagai lokasi gua prasejarah di Sulawesi seperti Leang-Leang, Leang Bulu’ Sipong, dan Leang Karampuang tidak hanya untuk mendokumentasikan lukisan-lukisan tersebut tetapi juga untuk menggali keterkaitannya dengan budaya lokal dan mitologi masyarakat sekitar.
Misteri di Balik Lukisan Siapa yang Menggambar?
Salah satu misteri terbesar dari lukisan gua di Sulawesi adalah siapa yang membuatnya. Penemuan ini menantang teori lama yang menyebutkan bahwa seni figuratif berkembang pertama kali di Eropa.
Para peneliti kini mempertimbangkan bahwa seni mungkin telah muncul secara paralel di berbagai belahan dunia atau bahkan lebih dahulu di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Kawasan Dieng: Negeri di Atas Awan yang Menyimpan Rahasia!
BACA JUGA:Sejarah Misteri Legenda Ebu Gogo: Makhluk Mistik dari Flores yang Menggemparkan Dunia!
Menurut Erika Richardo, misteri ini menyimpan potensi besar untuk menulis ulang sejarah migrasi dan perkembangan kognitif manusia. "Lukisan ini bukan hanya karya seni.
Ini adalah jejak peradaban. Mereka memberi tahu kita bahwa manusia masa lalu memiliki imajinasi, cerita dan mungkin ritual spiritual yang kompleks" ujarnya dalam sebuah wawancara dokumenter.
Upaya Pelestarian dan Tantangan
Erika juga menyoroti bahwa situs-situs gua kuno ini sedang menghadapi ancaman nyata. Aktivitas pertambangan, perubahan iklim dan pariwisata yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak lukisan-lukisan yang rapuh itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
