Mengungkap Sejarah dan Keunikan Candi Bahal di Biaro Bahal, Sumatera Utara!
Mengungkap Sejarah dan Keunikan Candi Bahal di Biaro Bahal, Sumatera Utara!-Kolase by Pagaralampos.com-Pagaralam.pos
PAGARALAMPOS.COM- Tersembunyi di pedalaman Sumatera Utara,
Candi Bahal merupakan peninggalan bersejarah yang menceritakan kisah kejayaan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.
Candi ini, dengan kekayaan arsitektur dan sejarahnya, menawarkan wawasan yang dalam tentang peradaban masa lalu yang berpengaruh besar terhadap perkembangan budaya Indonesia.
Sebagai peninggalan yang masih bertahan hingga kini, Candi Bahal bukan hanya menjadi objek wisata sejarah, tetapi juga simbol kemegahan dan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya.
BACA JUGA:Mengapa Suku Aneuk Jamee di Pesisir Barat Aceh Unik? Temukan Informasinya di Sini!
Menelusuri keberadaan candi ini memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang peradaban yang berperan penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Candi Bahal, yang juga dikenal dengan sebutan Biaro Bahal, bukan hanya sekadar struktur batu,
melainkan sebuah saksi sejarah yang mencerminkan pengaruh besar agama Buddha, terutama aliran Vajrayana, yang sangat berkembang di Nusantara pada abad ke-11.
Candi ini berdiri di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, dan merupakan bukti nyata dari pengaruh Kerajaan Sriwijaya yang pernah menguasai wilayah tersebut.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Pajajaran dan Daftar Raja yang Pernah Berkuasa
Meskipun banyak warga lokal yang lebih mengenalnya dengan sebutan "biaro", istilah "Candi Bahal" tetap menjadi nama yang lebih dikenal luas sebagai identitas dari kompleks ini.
Candi Bahal terdiri dari tiga struktur utama yang saling terhubung, yakni Candi Bahal I, II, dan III.
Ketiga candi ini terletak dalam satu garis lurus yang sejajar dengan Sungai Batang Pane, memperlihatkan sebuah perencanaan yang cermat dan strategis pada masa itu.
Candi Bahal I adalah bangunan terbesar dan paling utama dari ketiganya, terdiri dari bangunan induk, bangunan perwara, dan gapura yang mengarah ke luar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
