Memahami Sejarah Benteng Indrapatra dan Benteng Belgica: Jejak Pertahanan di Nusantara!
Memahami Sejarah Benteng Indrapatra dan Benteng Belgica: Jejak Pertahanan di Nusantara!-net:foto-
BACA JUGA:Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Bali: Simbol Semangat Puputan dan Nasionalisme di Tanah Dewata!
Letaknya sangat strategis karena Banda Neira merupakan pusat penghasil pala dan fuli — dua komoditas rempah yang sangat bernilai tinggi pada masa itu.
Karena sering mengalami serangan dari Inggris dan penduduk lokal yang melakukan perlawanan terhadap VOC, benteng ini kemudian diperkuat dan diperluas pada tahun 1667 oleh Cornelis Speelman.
Nama “Belgica” sendiri diambil dari nama Latin untuk wilayah Belanda.
Ciri Khas dan Struktur
BACA JUGA:Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Bali: Simbol Semangat Puputan dan Nasionalisme di Tanah Dewata!
Benteng Belgica memiliki desain berbentuk pentagon (segi lima), dengan lima menara di setiap sudutnya. Gaya arsitekturnya menggabungkan elemen Eropa klasik dengan teknik pertahanan khas zaman itu.
Dari atas benteng, terlihat pemandangan laut lepas dan perbukitan Pulau Banda yang hijau.
Selain sebagai tempat pertahanan, benteng ini juga difungsikan sebagai pusat pemerintahan VOC dan tempat penahanan bagi warga lokal yang dianggap memberontak.
Salah satu tokoh nasional, Dr. Cipto Mangunkusumo, pernah dibuang ke Banda Neira dan menyaksikan langsung keberadaan benteng ini.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Bali: Simbol Semangat Puputan dan Nasionalisme di Tanah Dewata!
Nilai Sejarah dan Pelestarian
Kedua benteng ini, meskipun berasal dari konteks sejarah yang berbeda, menggambarkan dua fase penting dalam sejarah Nusantara: kejayaan kerajaan lokal dan masa kolonialisme Eropa.
Benteng Indrapatra mewakili ketangguhan kerajaan maritim di Aceh yang menjaga kedaulatannya dari ancaman luar.
Sementara itu, Benteng Belgica mencerminkan era perdagangan internasional yang penuh perebutan antara kekuatan kolonial di Timur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
