Pemkot PGA

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia-Foto: net -

Perubahan Iklim

Partikel sulfur dioksida yang tersebar di atmosfer menciptakan efek rumah kaca, menghalangi sinar matahari, dan menyebabkan suhu bumi turun beberapa derajat selama beberapa tahun setelah letusan.

BACA JUGA:Kisah Sejarah Museum Sonobudoyo: Menyelami Kekayaan Budaya Jawa di Jantung Yogyakarta!

BACA JUGA:Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang: Menelusuri Jejak Sejarah di Bumi Sriwijaya!

Dampak Sosial dan Ekonomi

Gagal panen akibat perubahan iklim menyebabkan krisis pangan di berbagai negara. Harga bahan makanan melonjak drastis, menimbulkan kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh banyak masyarakat di dunia.

Gunung Tambora Saat Ini

Saat ini, Gunung Tambora memiliki ketinggian sekitar 2.850 meter setelah kehilangan sebagian massanya akibat letusan tahun 1815.

Kawasan di sekitar gunung kini menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Tambora, yang menyajikan keindahan alam serta sejarah geologi yang menarik untuk dieksplorasi.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gua Kontilola: Keunikan Gua Penuh Stalaktit dan Kelelawar di Papua!

BACA JUGA:Sejarah Gua Pawon: Jejak Peradaban Manusia Purba di Jawa Barat!

Pendaki yang berkunjung ke kawasan ini dapat melihat kaldera besar yang terbentuk akibat letusan, serta menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.

Gunung Tambora adalah salah satu gunung berapi paling bersejarah di dunia karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1815. Peristiwa ini menjadi pengingat akan kekuatan dahsyat alam yang dapat mengubah kehidupan manusia dalam skala global.

Saat ini, Tambora tidak hanya menjadi destinasi wisata geologi yang menarik, tetapi juga menjadi bagian penting dalam kajian mitigasi bencana.

Dengan memahami sejarah letusan ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi aktivitas vulkanik di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait