Pemkot PGA

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia

Gunung Tambora dan Letusan 1815: Bencana Alam yang Mengubah Sejarah Dunia-Foto: net -

Berikut adalah kronologi peristiwa tersebut:

5 April 1815: Gunung Tambora mulai menunjukkan aktivitas vulkanik dengan ledakan kecil yang terdengar dari jarak ratusan kilometer.

10 April 1815: Letusan utama terjadi, dengan suara ledakan yang terdengar hingga Pulau Sumatra, yang berjarak lebih dari 2.000 km dari lokasi gunung.

11-12 April 1815: Semburan abu vulkanik mencapai lapisan stratosfer dan menyebar ke berbagai belahan dunia.

BACA JUGA:Sejarah Gua Diah: Mengungkap Jejak Prasejarah di Pedalaman Nusantara!

BACA JUGA:Sejarah Gua Tewet: Mengungkap Warisan Seni Cadas Prasejarah di Kalimantan Timur!

Runtuhnya Puncak Tambora: Jumlah material yang dimuntahkan begitu besar hingga menyebabkan puncak gunung runtuh, membentuk kaldera dengan diameter sekitar 6 km dan kedalaman lebih dari 1.100 meter.

Akibat letusan ini, sekitar 71.000 orang diperkirakan meninggal, baik karena dampak langsung seperti awan panas dan tsunami, maupun akibat kelaparan yang terjadi setelahnya akibat gagal panen di wilayah yang terdampak.

Dampak Global dari Letusan Tambora

Letusan Gunung Tambora tidak hanya menghancurkan wilayah sekitarnya tetapi juga memiliki dampak global yang sangat signifikan, antara lain:

BACA JUGA:Sejarah Gua Harimau: Jejak Peradaban Purba dan Kehidupan Manusia Prasejarah di Sumatera Selatan!

BACA JUGA:Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran: Menyingkap Jejak Awal Peradaban di Nusantara!

Tahun Tanpa Musim Panas (1816)

Abu vulkanik yang dilepaskan ke atmosfer menyebabkan penurunan suhu global.

Tahun 1816 dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas", di mana banyak wilayah di Amerika Utara dan Eropa mengalami cuaca ekstrem, gagal panen, serta kelaparan massal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait