Memahami Lebih Dalam Sejarah Masjid Kuno Bayan: Memiliki Arsitektur Unik dan Filosofi!

BACA JUGA:Kisah Sejarah Suku Sentinel yang Hidup Di Zaman Batu, Tanpa Berhubungan Dengan Orang Asing!

Setiap tiang masjid mempunyai fungsi serta filosofi tersendiri. Tiang tenggara dipergunakan buat khatib, timur laut buat Lebai, barat laut buat Mangku Bayan Timur, dan  barat daya buat Penghulu.

Meski sudah berusia ratusan tahun serta sempat diguncang gempa bumi dahsyat pada 2018, Masjid antik Bayan Beleq ini tetap berdiri tegak tanpa mengalami kerusakan berarti.

Pakaian yang dikenakan pada masjid ini jua memiliki nilai simbolis. Para kiai menggunakan sandang putih sebagai lambang kesucian, sedangkan warna merah di kain panjang atau dodot melambangkan kepemimpinan.

Ikat kepala bernama sapuq atau bongot melengkapi busana mereka. aturan berpakaian bagi wanita yg masuk masjid pun tidak selaras;

BACA JUGA:Menyingkap 6 Fakta Gunung Prau: Pesona Alam dan Warisan Sejarah yang Terlupakan

Mereka cukup memakai kemben atau kain yg hanya sebatas dada buat menjaga kebersihan.

Makam Para Penyebar Islam pada kurang lebih Masjid

Pada kurang lebih Masjid kuno Bayan Beleq ada beberapa makam para penyebar Islam pada Lombok.

Beberapa di antaranya adalah makam Pawelangan, Anyar, Titi Mas Puluh, Sesait, serta Karem Saleh, yg berbentuk seperti tempat tinggal menggunakan dinding anyaman bambu.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Makam Daeng Maleini: Legenda dan Misteri yang Menyelimuti

Salah satu makam yg menonjol merupakan milik Syekh Abdul Razak, seorang ulama akbar yg turut berbagi Islam hingga ke belahan negara lain pada abad ke-16 serta 17.

Masjid kuno Bayan Beleq ialah bukti nyata kekayaan sejarah dan budaya Lombok yg tidak ternilai.

Menjadi keliru satu masjid tertua di Lombok, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah namun jua destinasi wisata religi yg sarat akan nilai historis serta spiritual.

Menggunakan arsitektur unik dan  cerita masa kemudian yang menarik, Masjid antik Bayan Beleq ini layak menjadi salah  satu tujuan primer waktu berkunjung ke Pulau Lombok

Sumber: