Mengenal Plengkung Gading, Gerbang Keraton Jogja Sultan Hidup Tak Boleh Lewat sini, Bangunan Plengkung Gading!
Mengenal Plengkung Gading, Gerbang Keraton Jogja Sultan Hidup Tak Boleh Lewat sini, Bangunan Plengkung Gading!-foto: net-
BACA JUGA:Sejarah Meseum Angkut di Batu Malang: Mempunyai Keunuikan Zona, Wahana dan Atraksi di Museum!
Pada tempat Plengkung Gading, terdapat menara sirine. Menara ini berdiri pertama kali pada 1930 bersamaan dengan pendirian sirine pada Pasar Bringharjo serta sejumlah tempat lainnya.
Sirine di Plengkung Gading dulu mempunyai fungsi menjadi alat peringatan dini pertanda bahaya udara.
Pengoperasian sirine ini berada pada bawah supervisi LBD (Lucht Bescherming Dienst) atau dinas perlindungan bahaya udara pada era kolonial Belanda.
Dinas yang beranggotakan masyarakat rakyat non-militer yg dipimpin sang pejabat sipil. Menara itu hingga kini masih berfungsi, tapi penggunaannya hanya pada dua momen.
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Rumah Adat Krong Bade Aceh, Memiliki Arsitektur Rumah dan Makna dan Filosofi!
Pertama, setiap lepas 17 Agustus sebagai peringatan momen kemerdekaan. ke 2, waktu menjelang ketika berbuka puasa di bulan Ramadan.
Sultan hidup tidak boleh lewat sini
Sejak pemerintahan Sultan Hamengkubuwono (HB) I ada embargo bagi sultan yg masih hidup dan bertahta buat tidak melewati Plengkung Gading. Hanya sultan yg sudah wafat (jenazahnya) yg boleh melewati bangunan ini.
Embargo ini artinya tradisi Kerajaan Mataram. semenjak dulu Plengkung Gading atau Nirbaya sebagai pintu keluar raja atau sultan yg wafat.
Hingga saat ini, bangunan ini menjadi satu-satunya pintu keluar bagi jenazah raja sebelum bersemayam pada Makam Raja-raja di Imogiri, Bantul.
kebalikannya, jenazah masyarakat biasa tidak boleh melewati bangunan ini. Mereka yg tewas di pada daerah benteng, rombongan jenazahnya mesti mencari alternatif jalan lain.
Menetralkan ilmu hitam
Ada satu mitos yg warga Jogja percayai terkait Plengkung Gading. konon, ilmu hitam tidak mampu menembus bangunan ini. Orang-orang yg mempunyai ilmu hitam akan hilang ilmunya saat melewati pintu gerbang menuju Keraton ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
