Sejarah Candi Kidal: Penghormatan untuk Anusapati Raja Singasari yang bercorak Hindu!
Sejarah Candi Kidal: Penghormatan untuk Anusapati Raja Singasari yang bercorak Hindu!-foto: net-
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Taman Nasional Gunung Mulu: Ada Keajaiban yang Tersembunyi!
Dikutip asal goresan pena Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur pada website Kemdikbud, pada 1925, pemerintah kolonial memperbaiki bagian kaki Candi Kidal dan bagian sudut dan sisi timur bagian tengah.
Upaya pemeliharaan Candi Kidal terus berlanjut sesudah Indonesia merdeka. pada 1989-1990, Suaka Peninggalan Sejarah serta Purbakala Jawa Timur melakukan perbaikan Candi Kidal buat seluruh bagian candi, dari atap sampai pondasi.
Sejarah Candi Kidal: Penghormatan buat Anusapati Raja Singasari
Candi Kidal disebut menjadi candi pemujaan yg paling tua pada Jawa Timur. Era sebelumnya, zaman Kerajaan Kahuripan.
Serta Kerajaan Kediri, hanya meninggalkan Candi Belahan serta Candi Jalatunta yg merupakan pemandian.
Candi Kidal dibangun lebih kurang 1248 Masehi menjadi daerah pendharmaan Raja Anusapati berasal Kerajaan Singasari yg bercorak Hindu.
Pembangunan candi pula beririsan menggunakan wafatnya oleh raja sekitar 1248. Anusapati mati dan didharmakan pada Candi kidal pada wujud menjadi Siwa.
Terkait Anusapati, ada 2 versi terkait sejarah hayati penguasa Kerajaan Singasari ini. kitab Pararaton menyebut Anusapati (1247-1249) menjadi pembunuh Ken Arok.
BACA JUGA:Menilik Sejarah Batik Solo: Dengan Berbagai Varian Motif yang Menarik!
Pararaton mengidentifikasi Anusapati menjadi putra Tunggul Ametung, penguasa Tumapel menggunakan istrinya, Ken Dedes.
Tumapel yang artinya cikal bakal Singasari kala itu masih merupakan wilayah bawahan Kerajaan Kediri yg dipimpin oleh Tunggul Ametung sebagai akuwu atau pemimpin daerah.
Tahun 1222, masih disebutkan dalam Pararaton, Tunggul Ametung tewas dibunuh sang Ken Arok yang semula artinya pengawal sang akuwu.
Ken Arok kemudian menikahi Ken Dedes yang ketika itu sedang mengandung. Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung inilah yg bernama Anusapati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
