Pemkot PGA

Pernah Jadi Tempat Ziarah, Mengapa Makam Aleksander Agung Menghilang?

Pernah Jadi Tempat Ziarah, Mengapa Makam Aleksander Agung Menghilang?

yunani-colase-net

BACA JUGA:Disusun Menyerupai Galaksi! ASrkeolog Berhasil Temukan Makam Kuno Islam di Sudan

Ptolemeus membawa jenazahnya ke Mesir, ke ibu kota kuno Memphis. Tindakan berani ini memiliki dua tujuan.

Untuk melegitimasi Dinasti Ptolemeus yang baru didirikan dan menghubungkannya dengan penakluk legendaris yang berubah menjadi firaun.

Sesaat sebelum kematiannya, Aleksander Agung menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Oasis Siwa, di kuil Zeus Ammon.

Keinginannya tidak dikabulkan, namun Ptolemy berhasil menguburkan jenazah Aleksander di Memphis kuno.

BACA JUGA:Temukan Ratusan Makam Kuno di Arab! Arkeolog Dunia Dilarang Ganggu Makam Tersebut!

Lalu penerus Ptolemy mempunyai rencana yang lebih ambisius. Pada akhir abad ke-4 atau awal abad ke-3, mereka memindahkan jenazah Aleksander Agung ke Aleksandria, lalu dimakamkan kembali di sebuah makam baru yang megah.

Lokasi pasti makam Aleksander di Aleksandria masih menjadi misteri. Sumber-sumber kuno merujuk pada tempat yang dikenal sebagai Soma (dari bahasa Yunani σῶμα, yang berarti tubuh) atau Sema (dari bahasa Yunani σῆμα yang berarti penanda kuburan).

Soma merupakan tempat sarkofagus Aleksander. Makam tersebut segera menjadi tempat pemujaan dan ziarah, meningkatkan pentingnya Aleksandria sebagai ibu kota dunia Helenistik.

Pada tahun 274 SM, Aleksander Agung dimakamkan di Aleksandria. Makamnya menjadi titik fokus pemujaan Ptolemeus yang didedikasikan kepadanya.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Baju Besi Legion Zaman Romawi Kuno, Bagaimanakah Kualitasnya?

Banyak tokoh terkenal mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang penakluk legendaris. Julius Caesar memberikan penghormatan ketika dia tiba di Aleksandria setelah kematian Pompey yang Agung.

Kaisar Romawi pertama – Augustus – juga mengunjungi makam Aleksander setelah kemenangannya atas Actium.

Kemenangannya itu menjadikannya satu-satunya penguasa dunia Romawi dan menjadikan Mesir kuno sebagai provinsi Romawi, dan milik pribadi kaisar.

Kunjungan-kunjungan ini bukan sekadar bentuk penghormatan tetapi juga pernyataan politik yang kuat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait