Melacak Asal Usul Burung Dinang Dua Versi yang Berbeda
Melacak Asal Usul Burung Dinang -pidi-pagaralampos.com
Saudara-saudara Burung Dinang ini disebutkan Mady adalah Bujang Beghusik, Bujang Juare, Raden Kumbang, Raden kuning, Anak Dalam, dan Langit Hitam.
Itulah sebabnya, Mady menyebutkan, lantaran memiliki hubungan darah, makam-makam para puyang ini berdekatan.
Di dekat makam Puyang Burung Dinang, kata Mady, adalah makam saudaranya sendiri yakni Puyang Anak Dalam.
“Dan di depan makam puyang Burung Dinang, itu ada makam Puyang Raden Kuning,”lanjutnya. Tak jauh dari sini, persisnya di atas Air Terjun Keling kata Mady lagi, terdapat makam Puyang Bujang Juare.
BACA JUGA:Sastra Tutur: Guritan Besemah yang Sebenarnya
Kendati Mady mengakui asal-usul Puyang Burung Dinang hasil penelaahannya ini masih bisa diperdebatkan lagi.
Salahsatunya mengenai apakah Burung Dinang ini seorang lelaki atau perempuan. “Kuat dugaan, Burung Dinang ini seorang perempuan. Tapi ini bisa diperdebatkan,”ucapnya.
Versi lain mengenai asal usul Puyang Burung Dinang dilontarkan Saturudin Tjik Olah. Anggota Lembaga Adat Besemah ini memperkirakan, Burung Dinang adalah anak Puyang Serunting Sakti.
“Untuk anak ke berapa, saya kurang paham,”ucap Satar.
BACA JUGA:Kuliner Besemah Kini Tinggal Nama, Nasi Ibat Kalah Dengan Nasi Kotak
Puyang Serunting Sakti sendiri bermakam di bukit Padang Langgar Dusun Pelang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah.
Sama seperti Burung Dinang, makam Serunting juga dilindungi bangunan beratap serta diteduhi pohon bambu.
Mengapa Puyang Burung Dinang bisa bermakam di Tanjung Keling? Satar tak bisa memastikan.
Ia memperkirakan, itu kemungkinan karena Burung Dinang memiliki semacam 'wilayah kekuasaan' di kawasan Tanjung Keling.
Penjelasan Satar sama dengan jurai tue Semidang Suku Ghozali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
