Mengungkap Sejarah dan Makna Budaya di Balik Keindahan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah
Mengungkap Sejarah dan Makna Budaya di Balik Keindahan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Latifah, menjadi salah satu landmark penting di Pekanbaru, Riau.
Selain fungsinya sebagai penghubung wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Siak, jembatan ini juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2008 dan rampung dua tahun kemudian, sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan infrastruktur dan memperlancar akses antara pusat kota dengan daerah sekitarnya.
Nama jembatan ini diambil dari Sultanah Latifah binti Sultan Syarif Hasyim, seorang tokoh perempuan berpengaruh dalam Kesultanan Siak Sri Indrapura.
Sosoknya dihormati karena peran pentingnya dalam melestarikan budaya Melayu dan kontribusinya terhadap sejarah daerah tersebut. Pemberian nama ini sekaligus menjadi penghormatan bagi peran perempuan dalam tradisi dan sejarah Melayu.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Bajo: Pengembara Laut dari Masa ke Masa!
BACA JUGA:Sejarah Bukit Karst: Jejak Geologi Purba, Warisan Alam, dan Budaya yang Terancam!
Jembatan Latifah memiliki panjang sekitar 1.155 meter dengan lebar 20 meter, dirancang menggunakan struktur baja yang kuat dan tahan lama.
Keberadaan jembatan ini memudahkan mobilitas warga sekaligus memberikan panorama indah, terutama saat matahari terbenam, sehingga menjadi tempat favorit bagi masyarakat dan wisatawan.
Sebelum jembatan ini berdiri, masyarakat harus bergantung pada perahu untuk menyeberangi Sungai Siak, yang seringkali tidak mudah diakses.
Dengan adanya jembatan, perjalanan menjadi lebih cepat dan efisien, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui kemudahan distribusi barang dan jasa.
Lebih dari sekadar fasilitas transportasi, Jembatan Latifah juga menjadi simbol kejayaan Kesultanan Melayu dan nilai budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Riau. Area sekitar jembatan sering menjadi lokasi acara budaya dan festival yang mempererat hubungan sosial serta menjaga tradisi lokal.
Pemerintah juga melengkapi jembatan dengan fasilitas seperti penerangan yang memadai dan jalur pejalan kaki yang aman untuk kenyamanan dan keselamatan pengguna.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kluet: Asal Usul, Budaya, dan Perannya dalam Keberagaman Aceh Selatan!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
