Laksanakan Kurikulum P5 Bertema Kearifan Lokal Pertanian

Laksanakan Kurikulum P5 Bertema Kearifan Lokal Pertanian

Foto : kurikulum P5 tingkat sekolah dasar-ilustrasi-net

PAGARALAMPOS.COM - Suasana di SD Negeri 26 Kota Pagar Alam tampak berbeda belakangan ini. Tak hanya sibuk dengan kegiatan belajar mengajar rutin, para siswa dan guru di sekolah ini juga aktif melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kurikulum ini sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu fokus P5 tahun ini adalah menggali dan mengenalkan kearifan lokal di bidang pertanian, yang menjadi ciri khas dan kekuatan daerah Pagaralam.

Kepala SD Negeri 26, Triana, S.Pd.I, menyampaikan bahwa kegiatan P5 merupakan bagian penting dari penguatan karakter peserta didik. “P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Ini adalah kegiatan kokurikuler yang dirancang untuk mengembangkan karakter siswa berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila, melalui pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan dan bermakna,” jelasnya saat ditemui di sela kegiatan.

BACA JUGA:SD N 52 Tunjukkan Kualitas Lewat USP dan P5 Berbasis Kearifan Lokal

BACA JUGA:Panen Karya P5 SDN 5 Pagaralam

BACA JUGA:Pendidikan Islami Unggul: 8 Pondok Pesantren Terbaik di Palembang

Triana menambahkan, tema "Kearifan Lokal dalam Pertanian" dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi daerah Pagaralam yang dikenal subur dan kaya hasil tani. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk lebih mengenal dan menghargai proses bertani, mulai dari mengenali jenis tanaman, cara menanam, hingga mempelajari manfaat dan tantangan dunia pertanian.

“Kami ingin menanamkan kesadaran kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan dan ekonomi lokal," katanya.

Harapannya, mereka tidak hanya tahu secara teori, tetapi juga mampu mempraktikkan keterampilan dasar di bidang pertanian yang bisa menjadi bekal hidup mereka ke depan.

Dalam pelaksanaan proyek ini, para siswa terlibat langsung dalam berbagai aktivitas seperti mengolah tanah, menanam sayuran, merawat tanaman, dan mendokumentasikan pertumbuhan tanaman mereka. Kegiatan ini dilakukan di lahan sekolah dan juga melibatkan kerja sama dengan petani lokal sebagai narasumber.

BACA JUGA:Sejarah Museum Pendidikan Nasional Indonesia: Jejak Perkembangan Pendidikan di Tanah Air!

Salah satu guru pendamping, Ibu Leni, mengungkapkan bahwa siswa sangat antusias mengikuti proyek P5 ini. Anak-anak senang sekali ketika diajak ke kebun sekolah. Mereka jadi tahu bahwa menanam itu butuh ketelatenan dan kerja sama.

"Ini bukan hanya soal bertani, tetapi juga melatih tanggung jawab, ketekunan, dan rasa cinta terhadap lingkungan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: