Sejarah Benteng Merah Belanda: Warisan Kolonial yang Terlupakan di Tanah Nusantara!

PAGARALAMPOS.COM - Benteng Merah Belanda adalah salah satu peninggalan sejarah kolonial yang menyimpan kisah panjang penjajahan di Indonesia.

Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa kejayaannya, benteng ini menjadi saksi bisu pergolakan politik, ekonomi, dan sosial di masa lalu.

Meski tak sepopuler beberapa benteng lain seperti Fort Rotterdam atau Benteng Vastenburg.

Benteng Merah Belanda memiliki nilai historis yang sangat penting bagi masyarakat lokal dan perkembangan arsitektur kolonial di Nusantara.

BACA JUGA:Kenapa Samudra Pasai Begitu Penting Dalam Sejarah Islam di Asia Tenggara? Cek Faktanya Artikel Ini

Asal-Usul dan Pembangunan

Benteng Merah Belanda dibangun pada abad ke-17, saat VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sedang gencar memperluas kekuasaannya di wilayah Indonesia.

Lokasinya yang strategis biasanya dekat pelabuhan atau jalur perdagangan penting menjadikan benteng ini sebagai pusat pertahanan sekaligus simbol dominasi Belanda atas wilayah yang berhasil mereka kuasai.

Nama “Merah” kemungkinan besar merujuk pada warna batu bata yang digunakan dalam pembangunan benteng tersebut.

BACA JUGA:Terungkap! Fakta-Fakta Menarik Tentang Sejarah Mataram Kuno yang Jarang Diketahui

Batu bata merah yang digunakan berasal dari bahan lokal yang diproses secara tradisional.

Gaya arsitektur benteng ini menggabungkan unsur Eropa klasik dengan adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia, seperti penggunaan ventilasi besar dan tembok tebal untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk.

Fungsi dan Peran Strategis

Pada masa penjajahan, Benteng Merah Belanda berfungsi sebagai pusat komando militer, tempat tinggal para pejabat kolonial, serta gudang penyimpanan logistik.

Sumber: