Sejarah Pulau Kelor: Benteng Martello, Jejak Kolonial dan Warisan Terlupakan di Ujung Jakarta!
Sejarah Pulau Kelor: Benteng Martello, Jejak Kolonial dan Warisan Terlupakan di Ujung Jakarta!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di bagian utara Jakarta yang menghadap Laut Jawa, terdapat sebuah pulau kecil dengan sejarah panjang yang sering terlupakan.
Pulau Kelor, bagian dari gugusan Kepulauan Seribu, tidak hanya dikenal karena pemandangan lautnya yang indah, tetapi juga karena perannya dalam perjalanan panjang masa kolonial Belanda di Indonesia.
Meskipun luasnya hanya sekitar 1,5 hektare, Pulau Kelor memiliki peranan penting sebagai bagian dari sistem pertahanan kota Batavia pada abad ke-17.
Sejak masa awal kolonialisasi, pulau ini menjadi titik strategis dalam mengamankan wilayah dari serangan musuh yang datang melalui jalur laut.
BACA JUGA:Terungkap Peran Rahasia Sultan HB IX dalam Diplomasi Kemerdekaan
Asal Usul Nama dan Posisi Strategis
Nama “Kelor” diyakini berasal dari pohon kelor (Moringa oleifera), meski tidak ada bukti kuat bahwa tanaman ini pernah tumbuh melimpah di sana.
Ada pula anggapan bahwa nama tersebut hanyalah nama lokal yang tidak memiliki hubungan langsung dengan vegetasi.
Secara administratif, Pulau Kelor berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan terletak di Teluk Jakarta.
Letaknya yang dekat dengan jalur pelayaran utama Batavia menjadikannya titik penting dalam sistem pertahanan laut yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Nassau: Saksi Bisu Penjajahan VOC dan Tragedi Berdarah di Banda Neira!
Pulau ini digunakan untuk memantau pergerakan kapal asing dan menjaga akses masuk ke pelabuhan utama dari serangan musuh.
Benteng Martello dan Warisan VOC
Salah satu peninggalan bersejarah yang paling menonjol di pulau ini adalah Benteng Martello.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
