Sejarah Pulau Kelor: Benteng Martello, Jejak Kolonial dan Warisan Terlupakan di Ujung Jakarta!

Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, peran Pulau Kelor sebagai pos pertahanan militer pun usai.

Dalam beberapa dekade, keberadaan pulau ini nyaris tak terdengar, tertutup oleh perkembangan pesat ibu kota dan munculnya destinasi wisata lain di Kepulauan Seribu.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Pulau Kelor kembali menarik perhatian. Benteng Martello kini menjadi magnet bagi wisatawan, terutama mereka yang tertarik pada sejarah dan arsitektur kolonial.

BACA JUGA:Menyelami Keindahan dan Misteri Pulau Nusa Barong Jawa Timur: Surga Tersembunyi di Laut Selatan

Dari Marina Ancol atau Muara Kamal, wisatawan dapat mencapai pulau ini dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan kapal.

Sayangnya, kondisi benteng kini semakin memprihatinkan akibat abrasi dan kurangnya perawatan.

Beberapa komunitas sejarah dan pelestari budaya telah menggalang perhatian untuk menyelamatkan situs ini melalui kampanye restorasi dan perlindungan cagar budaya.

Menjaga Warisan Sejarah

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Benteng Otanaha: Jejak Pertahanan di Atas Danau Limboto!

Pulau Kelor adalah peninggalan penting dari masa lalu yang sarat nilai sejarah dan budaya.

Di tengah arus modernisasi yang terus bergerak, keberadaan pulau ini mengingatkan kita akan pentingnya merawat situs bersejarah sebagai bagian dari identitas nasional.

Melalui program pelestarian, edukasi publik, dan wisata sejarah yang bertanggung jawab, Pulau Kelor bisa menjadi ruang belajar terbuka tentang masa kolonial Indonesia dan pentingnya pertahanan maritim di masa lalu.

Menjaga Pulau Kelor berarti menjaga bagian dari cerita panjang bangsa ini. Jangan biarkan warisan tersebut hilang ditelan waktu—karena sejarah yang terabaikan adalah sejarah yang bisa terlupakan.

Sumber: