Waspada! Inflasi Bisa Menguras Tabungan Anda, Ini Cara Bank Sentral Mengatasinya!

Sebaliknya, jika ekonomi melambat, suku bunga bisa diturunkan untuk mendorong konsumsi dan investasi.

Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations/OMO)

Dalam kebijakan ini, bank sentral membeli atau menjual surat berharga seperti obligasi pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar.

Jika inflasi meningkat, bank sentral akan menjual surat berharga untuk menyerap kelebihan likuiditas di pasar.

BACA JUGA:Kantor Akan Punah? Inilah Fakta Mengejutkan tentang Masa Depan Dunia Kerja!

Sebaliknya, jika ekonomi membutuhkan stimulus, bank sentral akan membeli surat berharga agar uang beredar meningkat.

Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement Ratio)

Bank sentral dapat mengatur jumlah dana yang harus disimpan oleh bank komersial di bank sentral.

Jika inflasi tinggi, bank sentral dapat meningkatkan cadangan wajib untuk membatasi kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.

Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi yang lesu, bank sentral dapat menurunkan cadangan wajib agar bank memiliki lebih banyak dana untuk dipinjamkan ke masyarakat.

BACA JUGA:AI Siap Mengambil Alih Pekerjaanmu? Ini Fakta Mengejutkannya!

Kebijakan Kredit dan Pengawasan Perbankan

Selain instrumen utama di atas, bank sentral juga dapat mengatur kebijakan kredit dan memperketat pengawasan perbankan untuk mengendalikan inflasi.

Misalnya, dengan membatasi pemberian kredit konsumtif yang berlebihan atau mengatur rasio kredit terhadap nilai agunan (Loan to Value/LTV).

Tantangan dalam Pengendalian Inflasi

Sumber: