Mengungkap Misteri Arca Megalit Pokakea di Lembah Bada Poso: Jejak Peradaban Kuno yang Mirip Moai di Segitiga

Mengungkap Misteri Arca Megalit Pokakea di Lembah Bada Poso: Jejak Peradaban Kuno yang Mirip Moai di Segitiga

Mengungkap Misteri Arca Megalit Pokakea di Lembah Bada Poso: Jejak Peradaban Kuno yang Mirip Moai di Segitiga -Foto: net -

Kalamba terbagi menjadi dua jenis: yang bermotif, biasanya digunakan sebagai kuburan kedua untuk menyimpan tulang-belulang, dan yang polos, konon digunakan sebagai wadah air mandi putri bangsawan.

ebanyak 27 kalamba ditemukan di Pokekea, menjadi bagian dari total 113 artefak purbakala yang mencakup arca, meja altar, batu dakon, dan gerabah kubur.

Jejak Peradaban Tua yang Menyebar di Sulawesi Tengah

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa situs-situs megalitik di Sulawesi Tengah telah ada sejak sekitar 2.500 SM, menjadikannya salah satu peninggalan tertua di Indonesia.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Kawi, Sering Dijadikan Tempat Perseugian Serta Kisah Spiritual Eyang Djoego!

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Medang di Jawa Tengah: Letak, Peninggalan, Hingga Dipimpin Raja dari Wangsa Syailendra!

Tradisi megalitik ini berlangsung dalam dua periode: megalitik tua (2.500–1.500 SM) dan megalitik muda (1.500 SM hingga abad ke-1 M), yang sering kali saling tumpang tindih.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), kini tengah mengupayakan riset lebih dalam untuk memetakan situs-situs ini dan memperjuangkan pengakuan sebagai warisan dunia UNESCO.

Langkah ini diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Kemiripan dengan Patung Moai di Pulau Paskah

Menariknya, arca-arca di Pokekea kerap dibandingkan dengan patung Moai di Pulau Paskah.

BACA JUGA:Sejarah Situs Gunung Padang: Fenomena Menakjubkan dan Misteri di Balik Megalitik Tertua di Indonesia!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Suramadu: Memiliki Desain yang Unik dan Ikon Kebanggan Indonesia!

Moai adalah patung monolitik yang dipahat dari batu vulkanik, sebagian besar berdiri tegak menghadap laut.

Meski jarak geografisnya jauh, kemiripan visual ini memunculkan teori tentang koneksi budaya atau pola pembangunan serupa pada peradaban kuno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: