Sejarah Kerajaan Medang: Banyaknya Peninggalan Berupa Candi dan Prasasti Lainnya!
Sejarah Kerajaan Medang: Banyaknya Peninggalan Berupa Candi dan Prasasti Lainnya!-foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Medang menancapkan pengaruhnya di Jawa semenjak abad ke-8 sampai abad ke-10 Masehi.
Masa jaya kerajaan yang jua dikenal menggunakan nama Kerajaan Mataram antik ini terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, dibuktikan menggunakan banyaknya peninggalan berupa candi dan prasasti sejarah lainnya.
Bercorak Hindu-Buddha, alasan Kerajaan Medang dianggap pula dengan Kerajaan Mataram kuno ialah buat membedakannya dengan Mataram Islam.
Jika dirunut sejarahnya, Medang merupakan leluhur asal kerajaan-kerajaan besar di Jawa pada periode setelahnya, termasuk Singasari, Majapahit, Demak, sampai Mataram Islam.
keberadaan Kerajaan Medang atau Mataram antik bisa dilacak melalui Prasasti Canggal yang ditemukan pada kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti Canggal diperkirakan dirancang tahun 732 Masehi. dalam Prasasti Canggal diceritakan bahwa raja yg menguasai tanah Jawa, Raja Sunna, telah wafat dan kekuasaannya dilimpahkan ke anaknya yang bernama Sanjaya.
Sanjaya kemudian mendirikan Kerajaan Medang dan menjadi raja pertamanya dengan gelar Rakai Mataram sang Ratu Sanjaya.
Sejarah Kerajaan Medang
Di era awal pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Medang berpusat pada Bhumi Mataram (Yogyakarta), kemudian pindah ke Jawa Tengah bagian selatan (Magelang, Kedu dan sekitarnya), kemudian pulang lagi ke Bhumi Mataram.
Usia Kerajaan Medang diperkirakan bertahan selama sekitar 3 abad.
Periodesasi pemerintahan kerajaan ini dikotomi, yakni periode Jawa Tengah yg dipimpin sang Wangsa Sanjaya dan Syailendra di kurang lebih 732-939 M, dan periode Jawa Timur oleh Wangsa Isyana di kurang lebih 929-1016 M.
Pembagian 2 periode tadi didasarkan di sentra pemerintahan Kerajaan Medang atau Mataram kuno yang mengalami perpindahan berasal tengah Jawa ke sebelah timur pulau ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
