Pesona Budaya NTT: 5 Suku yang Tetap Setia pada Warisan Adat Kuno

Pesona Budaya NTT: 5 Suku yang Tetap Setia pada Warisan Adat Kuno

Pesona Budaya NTT: 5 Suku yang Tetap Setia pada Warisan Adat Kuno-Foto: net -

Ti’i Langga biasanya dikenakan dalam acara adat atau perayaan penting. Selain itu, alat musik Sasando yang terbuat dari daun lontar juga menjadi warisan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Rote.

Suku Manggarai – Tradisi Caci

Suku Manggarai yang tinggal di Pulau Flores dikenal dengan tradisi Caci, yaitu pertunjukan tarian perang menggunakan cambuk dan perisai.

BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!

BACA JUGA:Misteri dan Pesona Bukit Barisan: Jejak Sejarah dan Keindahan Alam yang Menakjubkan

Tradisi ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga ritual adat yang melambangkan keberanian dan penghormatan kepada leluhur.

Caci sering dipentaskan dalam acara panen raya atau perayaan syukur masyarakat Manggarai.

Suku Sikka – Tradisi Woga Mbela

Suku Sikka di Flores memiliki tradisi Woga Mbela, yaitu tarian perang yang menjadi simbol kesiapan para pemuda dalam menjaga dan mempertahankan tanah leluhur mereka.

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan acara keagamaan. Selain itu, suku Sikka juga terkenal dengan tenun ikat tradisional yang dibuat dengan teknik khas yang diwariskan secara turun-temurun.

BACA JUGA:Sejarah Uang Logam: Perjalanan, Keunggulan, dan Kekurangannya yang Perlu Diketahui!

BACA JUGA:Menguak Rahasia Prasasti Yupa: Jejak Kerajaan Kutai dalam Sejarah Nusantara

Suku Helong – Tradisi Falu Lelang

Suku Helong yang bermukim di Pulau Timor memiliki tradisi Falu Lelang, yaitu upacara adat yang bertujuan memohon kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah. Upacara ini dipimpin oleh tetua adat dan melibatkan persembahan sebagai bentuk syukur kepada alam.

Suku Helong juga memiliki rumah adat khas yang disebut Lopo, berbentuk rumah panggung beratapkan jerami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: