Rumah Adat Bali: Perpaduan Estetika, Tradisi, dan Filosofi Kehidupan

Rumah Adat Bali: Perpaduan Estetika, Tradisi, dan Filosofi Kehidupan-Foto: net -
Bale Dauh: Tempat beristirahat bagi anggota keluarga.
Bale Dangin: Area khusus untuk kegiatan adat dan upacara.
Paon: Dapur yang umumnya berada di bagian Kelod.
Struktur ini mencerminkan keteraturan dan nilai budaya masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Menguak Rahasia Prasasti Yupa: Jejak Kerajaan Kutai dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Suku Moronene di Sulawesi Tengah: Menggali Warisan Budaya dan Sejarah yang Memikat
5. Material Alami yang Ramah Lingkungan
Bahan bangunan rumah adat Bali berasal dari sumber daya alam, seperti kayu, bambu, batu, ijuk, dan tanah liat.
Atapnya sering dibuat dari alang-alang atau ijuk, yang berfungsi menjaga suhu ruangan tetap sejuk secara alami.
6. Ornamen dan Seni Ukir Bernilai Filosofis
Rumah adat Bali dihiasi dengan ukiran khas yang mengandung makna budaya dan religius.
BACA JUGA:Legenda Ken Arok: Perebutan Kekuasaan yang Mengubah Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara
Pintu, jendela, dan dinding rumah sering diberikan motif simbolis yang berfungsi sebagai perlindungan serta penghormatan terhadap leluhur.
7. Pagar Tertutup untuk Privasi dan Perlindungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: