Rumah Adat Bali: Perpaduan Estetika, Tradisi, dan Filosofi Kehidupan

Rumah Adat Bali: Perpaduan Estetika, Tradisi, dan Filosofi Kehidupan-Foto: net -
Rumah adat Bali menggunakan sistem Sanga Mandala, yaitu pembagian ruang berdasarkan arah mata angin dan tingkat spiritualitasnya.
Tata ruang ini terbagi sebagai berikut:
Zona suci berada di arah Kaja (menghadap gunung, dianggap sakral).
Zona profan berada di arah Kelod (menghadap laut, simbol dunia material).
Zona suci biasanya digunakan untuk kegiatan ibadah, sedangkan zona lainnya berfungsi sebagai ruang aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Legenda Ken Arok: Perebutan Kekuasaan yang Mengubah Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara
3. Keberadaan Merajan sebagai Pusat Ibadah
Setiap rumah adat Bali memiliki Merajan atau Sanggah, yaitu tempat suci untuk berdoa dan menghormati leluhur.
Biasanya, Merajan terletak di sudut Kaja-Kangin (utara-timur), posisi yang dianggap paling sakral.
4. Struktur Bangunan yang Terpisah
Rumah adat Bali terdiri dari beberapa bangunan dengan fungsi yang berbeda, seperti:
BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!
BACA JUGA:Misteri dan Pesona Bukit Barisan: Jejak Sejarah dan Keindahan Alam yang Menakjubkan
Bale Daja: Ruangan utama untuk kepala keluarga atau tamu penting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: