Robusta Grade 1 Pagar Alam Pasok Australia, Sumsel Ekspor Kopi 277, 2 Ton

Foto : Pj Gubernur Sumsel dan OJK berangkatkan kontainer Ekspor kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia.-Ig Pemprov_sumsel-Pagaralampos.com
PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, SH MSE bersama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar melepas keberangkatan ekspor perdana kopi Sumsel sebanyak 14 ton kontainer atau 277,2 ton senilai 33,6 milyar rupiah dengan negara tujuan Malaysia dan Australia bertempat di pelabuhan Boom Baru Palembang, Minggu (19/1/2025).
Menurut Pj Gubernur Elen Setiadi launching ekspor perdana kopi Sumsel ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha jasa keuangan, dan sektor usaha lokal lainnya dalam menciptakan ekosistem pembiayaan berkelanjutan untuk komoditas unggulan daerah.
Sementara itu, dikutip dari sumber lain, Sumatra Selatan mampu mencatatkan ekspor langsung dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang.
Kopi asli dari Pagar Alam dan Semendo - Muara Enim menjadi produk yang menembus pasar ekspor Australia dan Malaysia.
BACA JUGA:Perkuat Kolaborasi, Bersama PPKP Kenalkan Brand Kopi Pagar Alam
BACA JUGA: Distan Lounching STEPI, Informasi Kopi Pagar Alam Dalam Genggaman
Sumsel mencatatkan ekspor perdana kopi sebanyak 59,4 ton ke Malaysia dan Australia. Rincian ekspor tersebut meliputi 39,6 ton green bean jenis Robusta Grade 4 asal Kota Pagar Alam yang dikirim ke Malaysia.
Serta 19,8 ton green bean jenis Arabika Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim, dan Robusta Grade 1 asal Pagar Alam yang dikirim ke Australia.
Foto : Ekspor kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia.-Ig Pemprov_sumsel-Pagaralampos.com
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan hasil produksi kopi Sumsel selama ini dilakukan ekspor melalui lokasi di luar daerah itu sendiri.
Adanya ekspor perdana secara komersial melalui Pelabuhan Boom Baru, Palembang, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah yang dapat dirasakan khususnya bagi para petani kopi serta seluruh jalur rantai pasoknya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel dan Babel, Arifin Susanto mengatakan setelah menjadi penghasil kopi selama 13 tahun, Sumsel akhirnya mencatatkan secara langsung devisa melalui aktivitas ekspor kopi.
Sejauh ini, jumlah produksinya mampu mencapai 198.000 ton per tahun atau sekitar 26,05% dari total produksi nasional. Sayangnya, melimpahnya produksi kopi dari Sumsel belum bisa menembus pasar ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: