Pemkot PGA

Mengungkap Fakta Menarik Tentang Sriwijaya yang Tidak Diketahui Banyak Orang!

Mengungkap Fakta Menarik Tentang Sriwijaya yang Tidak Diketahui Banyak Orang!

Mengungkap Fakta Menarik Tentang Sriwijaya yang Tidak Diketahui Banyak Orang!--

PAGARALAMPOS.COM - Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang pernah berjaya di kawasan Asia Tenggara, terutama di wilayah Sumatra, Indonesia, dari abad ke-7 hingga abad ke-13.

Keberadaan kerajaan ini dikenal luas dalam berbagai sumber sejarah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sejarah Sriwijaya banyak dicatat dalam prasasti, catatan Cina, India, dan Arab.

Sumber-sumber asing ini memberikan gambaran penting tentang kejayaan dan pengaruh Sriwijaya di dunia internasional pada masa itu.

BACA JUGA:Mungkinkah Suku Mandar Akan Terlupakan? Temukan Sejarah Menariknya!

Salah satu sumber sejarah asing yang paling terkenal adalah catatan dari Tiongkok.

Sejak abad ke-7, Sriwijaya telah dikenal di dunia Tiongkok sebagai pusat perdagangan yang penting. Hal ini tercatat dalam catatan perjalanan seorang biksu Tiongkok bernama I Ching yang mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 M.

Dalam catatannya, I Ching menggambarkan Sriwijaya sebagai kerajaan yang maju, dengan pemerintahan yang terorganisir dan pesisir yang kaya akan hasil laut.

I Ching juga mencatat bahwa Sriwijaya adalah pusat studi agama Buddha, di mana banyak biksu dari berbagai negara Asia datang untuk belajar.

BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!

Selain I Ching, sumber lainnya yang penting adalah catatan dari dinasti Tang dan Song di Tiongkok.

Dalam catatan tersebut, Sriwijaya disebut sebagai negara yang sangat berkuasa di wilayah maritim Asia Tenggara, dengan kontrol yang luas atas jalur pelayaran antara Tiongkok, India, dan kepulauan Indonesia.

Pengaruhnya dalam perdagangan internasional sangat besar, terutama dalam perdagangan rempah-rempah, emas, dan produk laut.

Sriwijaya juga dikenal sebagai negara yang memiliki armada laut yang kuat, yang memungkinkannya untuk mengontrol banyak jalur perdagangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait