Mengapa Kelahiran Anak Perempuan Dianggap Memalukan oleh Suku Han? Temukan Jawabannya!
Mengapa Kelahiran Anak Perempuan Dianggap Memalukan oleh Suku Han? Temukan Jawabannya!--
Budaya yang sangat menempatkan laki-laki di posisi lebih tinggi sering kali memandang perempuan dengan cara yang jauh lebih rendah.
Dalam keluarga-keluarga bangsawan dan petani, kelahiran anak perempuan sering dianggap sebagai "aib" atau "kecewa" karena mereka dianggap tidak dapat melanjutkan garis keturunan keluarga atau berkontribusi pada pekerjaan fisik yang lebih berat.
Tahun-tahun demi tahun, nilai-nilai ini mengakar kuat dalam masyarakat Korea.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Dalam beberapa kasus, ada keyakinan bahwa keluarga yang memiliki banyak anak perempuan dianggap tidak mampu melanjutkan nama keluarga, sementara anak laki-laki dianggap sebagai pewaris dan penerus yang dapat menjaga kehormatan keluarga.
Hal ini menyebabkan banyaknya kasus diskriminasi terhadap perempuan, baik dalam hal pendidikan, peluang pekerjaan, maupun hak-hak dasar lainnya.
Memalukan Jika Lahir Anak Perempuan
Pandangan negatif terhadap kelahiran anak perempuan sangat terasa dalam praktik masyarakat tradisional Korea.
Di banyak keluarga, kelahiran anak perempuan bisa memalukan karena dianggap sebagai beban tambahan bagi orangtua.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Dalam beberapa kasus, anak perempuan mungkin merasa dirinya tidak diinginkan atau kurang dihargai dibandingkan saudara laki-lakinya.
Terdapat banyak cerita yang menggambarkan betapa kerasnya diskriminasi ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pandangan tersebut adalah sistem pewarisan properti dan status keluarga.
Anak laki-laki dianggap sebagai penerus tradisi keluarga, sedangkan perempuan sering kali hanya dianggap sebagai pengantin yang akan meninggalkan rumah untuk menikah dengan keluarga lain.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: