Pernah Tahu Sejarah Hari Ibu? Inilah Jawabannya!

Di Indonesia, Hari Ibu juga dimaknai sebagai hari kebangkitan perempuan dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan mereka.

BACA JUGA: Mengungkap Sejarah Kerajaan Kandis: Apakah Ini Asal Usul Peradaban Melayu?

Makna Peringatan Hari Ibu

Hari Ibu di Indonesia bukan hanya sekedar momen untuk memberikan ucapan dan hadiah kepada ibu, namun juga untuk memikirkan kembali perjuangan dan peran penting perempuan dalam pembangunan bangsa.

Semangat yang diwujudkan dalam peringatan Hari Ibu adalah pengakuan terhadap jasa-jasa ibu dan perempuan yang telah bekerja keras di berbagai bidang, baik sebagai penggerak keluarga, pendidik, maupun sebagai bagian dari kekuatan sosial dan politik dalam masyarakat.

Peringatan Hari Ibu juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender.

Perempuan Indonesia terus berjuang untuk mendapatkan hak yang sama dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan peran dalam politik.

BACA JUGA: Siap Menyaksikan Keajaiban Arsitektur? Inilah Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Harus Kamu Lihat!

Peran perempuan yang semakin diakui dan dihargai dalam berbagai sektor tidak lepas dari usaha yang telah dirintis oleh para tokoh perempuan di Kongres Perempuan pertama dan perjuangan mereka yang tak kenal lelah.

Menghargai Peran Ibu di Masa Kini

Di era modern ini, Hari Ibu juga mengajak kita untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh ibu dan perempuan dalam menjalani peran mereka, baik di dalam keluarga maupun di luar rumah.

Ibu memiliki peran penting dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, moral, serta budaya kepada generasi penerus.

Selain itu, banyak perempuan yang kini harus berperan ganda, yakni sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerja yang membantu perekonomian keluarga.

BACA JUGA: Kebut Penyelesaian Lahan Pelabuhan Tanjung Carat, Dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus

Di sisi lain, Hari Ibu juga menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang menimpa perempuan saat ini, seperti kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi gender, dan akses terhadap pendidikan serta kesehatan yang layak.

Sumber: