Menelusuri Kisah Gunung Agung: Pilar Spiritual dan Sejarah Alam Bali!

PAGARALAMPOS.COM -  Gunung Agung merupakan gunung berapi tertinggi di Bali, menjulang sekitar 3.031 meter di atas permukaan laut.

Gunung ini tidak hanya menjadi landmark geografis penting bagi Pulau Dewata, tetapi juga memegang kedudukan sakral dalam kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali.

Dianggap sebagai tempat bersemayamnya para dewa, Gunung Agung memiliki sejarah panjang yang menyatu dengan kebudayaan, kepercayaan, serta dinamika geologi kawasan ini.

Asal Usul dan Makna Spiritual

BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Pulau Weh: Jejak Kolonial, Kisah Gaib, dan Keindahan yang Tersembunyi di Ujung Barat!

Dalam kepercayaan masyarakat Bali, Gunung Agung diyakini sebagai pusat alam semesta (axis mundi), tempat yang paling suci di pulau tersebut.

Gunung ini dipercaya sebagai replika dari Gunung Meru, gunung suci dalam kosmologi Hindu-Buddha.

Karena makna sakral ini, arah "kaja" atau arah suci dalam penataan ruang Bali selalu mengacu ke arah Gunung Agung, bukan ke utara sebagaimana arah geografis biasanya.

Kuil terpenting di Bali, yaitu Pura Besakih, berdiri megah di lereng barat daya Gunung Agung. Pura ini sering disebut sebagai "Pura Ibu" bagi seluruh pura di Bali dan menjadi pusat kegiatan keagamaan utama.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Pulau Bawean: Jejak Peradaban Kuno, Legenda Mistis, dan Warisan Budaya!

Setiap tahun, ribuan umat Hindu datang untuk melakukan persembahyangan, upacara besar, dan ritual-ritual penting lainnya.

Letusan Gunung Agung dalam Catatan Sejarah

Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Agung memiliki sejarah letusan yang panjang dan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat Bali.

Salah satu letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 1963. Letusan ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern Indonesia.

Sumber: