Mengungkap Konflik dan Ambisi di Balik Kejayaan Kerajaan Tumapel
Mengungkap Konflik dan Ambisi di Balik Kejayaan Kerajaan Tumapel--
Konflik antara Tumapel dan Kadiri memuncak pada tahun 1222 di dalam sebuah pertempuran besar yang dikenal dengan nama Pertempuran Ganter.
BACA JUGA:Lampung Bersejarah! Temukan Tempat-tempat yang Menjadi Saksi Bisu Perjalanan Panjang!
Dalam pertempuran ini, pasukan Tumapel berhasil mengalahkan pasukan Kadiri, yang kemudian membuka jalan bagi Ken Arok untuk memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dari Kerajaan Tumapel.
Keberhasilan Ken Arok dalam menaklukkan Kadiri menjadi titik penting dalam sejarah Tumapel, karena wilayah Kadiri yang luas dan kaya berhasil dikuasai.
Ini menandakan berakhirnya dominasi Kadiri di Jawa Timur dan kemunculan Tumapel sebagai kekuatan baru yang mulai disegani di Nusantara.
Perebutan Kekuasaan di Tumapel
Sayangnya, masa pemerintahan Ken Arok tidak berlangsung lama karena ia terbunuh oleh Anusapati, anak tiri Ken Arok dari Tunggul Ametung.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Lampung: Saksi Bisu yang Menyimpan Kisah Panjang
Pembunuhan ini didorong oleh dendam lama yang terus membara dalam diri Anusapati, karena ia merasa Ken Arok telah merebut kedudukan ayahnya.
Anusapati sendiri kemudian dibunuh oleh Tohjaya, anak Ken Arok dari Ken Umang.
Pertikaian dalam keluarga Ken Arok yang penuh intrik ini mengakibatkan ketidakstabilan di dalam Tumapel, dan akhirnya membuat kerajaan tersebut rentan terhadap ancaman dari luar.
Masa Keemasan di Bawah Wisnuwardhana dan Kertanegara
Setelah masa penuh konflik perebutan takhta, Wisnuwardhana naik menjadi raja dan membawa Tumapel menuju era yang lebih stabil.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Helong: Kekayaan Budaya dari Nusa Tenggara Timur
Di bawah Wisnuwardhana, Tumapel mulai memperluas pengaruhnya, bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan beberapa kerajaan tetangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: